Jakarta, FORTUNE – PT Blue Bird Tbk (BIRD) setuju untuk bagikan dividen final dengan total nilai hampir Rp150,13 miliar. Selain itu, perseroan pun menunjuk beberapa dewan komisaris baru, termasuk eks tim Gojek di awal berdiri.
Selain itu, Komisaris Utama Blue Bird, Noni Sri Ayati mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan menyepakati pembagian dividen pada 22 Juli 2022; dengan rasio 6,72 persen dari seluruh laba ditahan. “Sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya,” kata Noni, dikutip Rabu (29/6).
Adapun, pada 2021, Blue Bird mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,7 triliun. Itu meroket 105,3 persen daripada setahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan bersihnya tumbuh 8,5 persen jadi Rp2,2 triliun.
Mengangkat tiga komisaris baru
Lewat RUPST, Blue Bird pun menunjuk tiga anggota Dewan Komisaris baru, yakni: Budi Setiyadi (mantan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub), Setyo Wasisto, dan Alamanda Shantika (Pendiri Binar Academy dan mantan Vice President di Gojek). Ketiganya diangkat menjadi Komisaris Independen BIRD.
Selain itu, BIRD juga mempertahankan Gunawan Surjo Wibowo sebagai Komisaris dan Rinaldi Firmansyah sebagai Komisaris Independen.
Remunerasi kotor bagi semua anggota dewan komisaris pada 2022 secara keseluruhan ditetapkan paling besar Rp5,65 miliar. Sementara remunerasi anggota direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono mengatakan, perseroan bakal terus bertransformasi menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Salah satunya, lewat strategi pertumbuhan jangka panjang.
Dari pertumbuhan organik, memanfaatkan kans tren mobilitas hijau lewat peremajaan dan pengadaan armada berbahan bakar gas alam terkompresi (CNG) serta mobil listrik, hingga ekspansi layanan dan peningkatan efektivitas operasional.
“Hal itu direalisasikan melalui pemanfaatan kekuatan neraca dan arus kas perusahaan, serta memaksimalkan sinergi Group Bluebird,” ujarnya.