Jakarta, FORTUNE - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melejit 7,40 persen ke harga Rp9.075 hingga Jumat (21/6) sore, setelah resmi keluar dari Papan Pemantauan Khusus (PPK).
Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi mencapai 45,4 juta saham. Nilai transaksi atas saham BREN mencapai Rp410 miliar, dengan frekuensi transaksi 15.300 kali.
Melesatnya harga saham BREN hari ini merupakan buntut dari pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai keluarnya sejumlah emiten dari Papan Pemantauan Khusus dengan mekanisme Full Call Auction (FCA) mulai 21 Juni 2024. BREN salah satunya.
"Pengumuman tersebut membawa angin segar bagi investor BREN," demikian menurut Tim Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) via Flash Focus.
Adapun, selama tiga hari berturut-turut, BREN mengalami penguatan dari harga Rp8.625.
Mengapa BREN sudah keluar dari PPK? Jika mengacu pada revisi aturan FCA BEI, ketentuan keluar bagi efek yang masuk PPK karena kriteria 10 diubah dari 'telah berada pada PPK selama 30 hari kalender' menjadi 'telah berada pada PPK selama 7 hari bursa'.
Kriteria 10 adalah efek yang masuk PPK karena suspensi perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Selain BREN, ada lima saham lain yang juga keluar dari PPK, yakni: PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI), PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI), dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).
BREN setor modal ke anak usaha Barito Wind Energy
Di luar sentimen dari berakhirnya mekanisme FCA pada perdagangan BREN, hari ini perseroan juga mengumumkan telah menyetor modal kepada entitas anaknya, Barito Wind Energy (BWE) senilai Rp497,8 miliar.
Hal itu dilakukan dalam rangka pengambilan bagian atas seluruh saham baru yang BWE terbitkan, yang berjumlah 497.389 saham pada 14 Juni 2024.
BWE telah menggunakan dana tersebut untuk melunasi fasilitas Tranche B senilai US$29 juta, berdasarkan facilities agreement pada 28 Maret 2024 antara BWE dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada 14 Juni 2024.