Bursa Saham 3 Jan: IHSG Perkasa, Suspensi Garuda Dibuka

IHSG hampir konsisten bertahan di zona hijau hari ini.

Bursa Saham 3 Jan: IHSG Perkasa, Suspensi Garuda Dibuka
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,55 persen ke level 6.889 pada akhir perdagangan Selasa (3/1), setelah hampir konsisten bertahan pada zona hijau seharian ini.

Menurut Indo Premier, penguatan indeks di Bursa Eropa seiring solidnya data manufaktur merupakan sentimen positif utama untuk pergerakan IHSG.

“Sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang mengalami kenaikan 1,97 persen dan 1,75 persen menjadi kontributor terbesar bagi penguatan IHSG,” kata Indo Premier dalam riset sorenya.

Lebih lanjut, daftar top gainer hari ini meliputi: RDTX, ISAT, MDKA, EXCL, dan AALI. Sementara top loser terdiri dari ITMG, NFCX, TFAS, FASW, dan BLTZ.

Melansir RTI Business, Selasa, total volume transaksi mencapai 18,58 miliar saham. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp7,96 triliun dan frekuensi transaksi 1.129.018 kali. Terpantau ada 281 saham menguat, 252 melemah, dan 173 stagnan. Kapitalisasinya mencapai Rp9.557,12 triliun.

Beberapa saham yang menguatkan indeks menurut RTI Business, yakni: PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Di sisi lain, saham-saham yang termasuk top losers, yakni: PT WIR Asia Tbk (WIRG), PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Pembukaan suspensi Garuda Indonesia

Jenis pesawat Bombardier CRJ-1000 yang digunakan Garuda Indonesia. (Bombardier.com)

Selain penguatan IHSG, pembukaan suspensi saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA) juga menjadi sorotan. Begitu dibuka, saham GIAA sempat melesat ke level Rp224 pada awal perdagangan, meski kemudian ditutup melemah 9,01 persen ke level Rp202.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan pelepasan kunci suspensi itu adalah outlook positif tersendiri sebagai upaya mengakselerasi penguatan fundamental kinerja. Ditambah pula dengan katalis pencabutan status PPKM, Irfan optimistis momentum pemulihan kinerja akan maksimal.

"[Perdagangan kembali saham] kami harapkan dapat memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham, khususnya dengan kinerja saham yang positif sejalan dengan outlook market Garuda di tengah pertumbuhan permintaan penumpang di tahun 2023,” kata Irfan.

Garuda Indonesia akan menambah kapasitas alat produksi dengan membidik pengoperasioan minimal 66 pesawat baru, di luar 6 unit lama. Strategi lainnya, yakni: pengembangan jaringan berbasis hub strategis melalui penguatan konektivitas penerbangan ke tujuan berpermintaan tinggi—dari hub penerbangan strategis. Sebut saja Jakarta, Denpasar, Makassar, sampai Kualanamu. Perseroan juga akan memaksimalkan aksesibilitas penerbangan langsung umrah dari beberapa kota besar.

“Lini bisnis kargo juga akan kami terus akselerasikan dengan turut memaksimalkan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional. Itu kami perkuat dengan mengembangkan jaringan penerbangan kargo untuk charter ataupun penerbangan berjadwal,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya