Jakarta, FORTUNE – Saham emiten menara afiliasi Sandiaga Uno, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), menguat 1,91 persen ke level Rp2.130 pada Kamis (19/1) per pukul 13.52 WIB.
Berdasarkan data RTI Business, volume transaksinya mencapai 9,74 juta lembar, dengan nilai transaksi sejumlah Rp20,71 miliar dan frekuensi perdagangan 1.242 kali. Rasio price to earning dan rasio price by volume (PBV) TBIG secara berurutan adalah 29,60 kali dan 3,82 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp48,26 triliun.
Pada perdagangan sesi pagi tadi, saham TBIG naik 1,44 persen ke level Rp2.120, setelah dibuka di level 2.090. Harga rata-ratanya hingga pukul 13.52 WIB adalah 2.126,30, setelah melaju di kisaran 2.090 hingga 2.150.
Kenaikan harga saham TBIG hari ini berlangsung setelah saham terkoreksi 6,58 persen selama sepekan terakhir. Penguatan itu terjadi setelah manajemen mengungkapkan rampungnya proses buyback saham TBIG, Rabu (18/1) pukul 22.16 WIB, setelah ada perpanjangan sesi buyback sejak 13 Oktober 2022 hingga 12 Janurari 2023.
Perincian hasil buyback saham TBIG dan dana yang digunakan
Sebelumnya, aksi pembelian kembali saham TBIG telah berlangsung sejak 25 Juli sampai 12 Oktober 2022. Saat itu, perseron berhasil membeli kembali sekitar 47,14 juta lembar saham dengan harga rata-rata pembelian Rp2.797. Itu setara 6,94 persen dari jumlah nominal saham yang dibeli dari total nominal saham yang akan dbeli sesuai keterbukaan informasi tanggal 22 Juli 2023.
Lalu, di periode perpanjangan buyback, TBIG sukses membeli kembali 321,59 juta lembar saham di harga rata-rata Rp2.334. Volume itu setara 47,31 persen dari total nominal saham.
Secara total, Tower Bersama Infrastructure merogoh dana hampir Rp882,60 miliar untuk membeli kembali saham-sahamnya, meliputi Rp131,88 miliar pada periode pertama dan Rp750,72 miliar pada periode kedua aksi korporasi.
Adapun, menurut Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso, harga rata-rata pembelian tersebut sudah termasuk dengan biaya transaksi.
Dari segi keuangan, pendapatan Tower Bersama Infrastructure hingga kuartal ketiga 2022 mencapai Rp4,92 triliun; naik dari Rp4,56 triliun di periode serupa setahun sebelumnya. Laba bersihnya pun nik dari Rp1,08 triliun menjadi Rp1,22 triliun. Begitu juga dengan laba bersih per saham yang mencapai Rp55,02; dari sebelumnya Rp49,97.