Cina Banjir Stimulus, Waspada IHSG Melaju Melemah Lagi

Sentimen harga minyak juga pengaruhi laju IHSG.

Cina Banjir Stimulus, Waspada IHSG Melaju Melemah Lagi
IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan melemah pada Jumat (4/10) dengan kisaran support 7.500/7.455 dan resisten 7.590/7.630.
  • Harga minyak mentah naik setelah pernyataan Presiden Amerika Joe Biden, sedangkan klaim pengangguran baru mingguan naik menjadi 225.000.
  • Spekulasi stimulus fiskal oleh Pemerintah Tiongkok meningkatkan investor appetite terhadap ekuitas Tiongkok, sementara situasi geopolitik di Timur Tengah juga dipantau.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan melaju melemah pada Jumat (4/10).

Menurut Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.500/7.455 dan resisten 7.590/7.630. Daftar saham pilihannya adalah BMRI, BBNI, NCKL, EXCL, ASII, dan MBMA.

Pada perdagangan kemarin indeks di bursa Wall Street ditutup melemah seiring melonjaknya harga minyak mentah (+5.51 persen) dan sikap hati-hati investor menjelang dirilisnya data ketenagakerjaan non farm payrolls.

Harga minyak mentah kembali melanjutkan penguatannya setelah presiden Amerika Joe Biden mengatakan bahwa ada kemungkinan walau kecil bahwa Israel akan melakukan serangan ke fasilitas minyak milik Iran sebagai balasan atas serangan misil ke wilayah Israel.

Sementara itu menjelang dirilsnya data non farm payroll, klaim pengangguran baru mingguan yang berakhir di 28 September 2024 tercatat naik menjadi 225.000 dari sebelumnya 220.000.

Melonjaknya harga minyak mentah dan naiknya beberapa komoditas lainnya seperti batu bara, gas, dan plup diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.

"Sementara itu melemahnya indeks di bursa Wall Street dan berlanjutnya aksi jual investor asing berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabugan," demikian menurut CGS International Sekuritas. 

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG kembali fluktuatif di kisaran pivot 7.550 di Jumat (4/10). Secara teknikal, MACD masih membentuk pelebaran negative slope.

"Akan tetapi, Stochastic RSI mulai berbalik naik dari oversold area. Pergerakan tersebut menunjukan indikasi fase konsolidasi IHSG," jeas Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.

Tekanan jual diperkirakan masih tertahan selama libur bursa Tiongkok sampai dengan 7 Oktober 2024. Spekulasi stimulus fiskal oleh Pemerintah Tiongkok meningkatkan appetite investor terhadap ekuitas Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir.

Masih dari eksternal, pasar mencermati perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah. Kebijakan OPEC+ untuk mulai menaikan volume produksi di Oktober 2024 nampaknya belum meredam lonjakan harga minyak tersebut. Pasalnya, rumor mengenai potensi aksi balasan Israel dengan melakukan serangan pada fasilitas produksi minyak Iran menguat.

Saham-saham yang dapat diperhatikan di Jumat (4/10) meliputi PNLF, ASII, AUTO, MAPI, dan CTRA.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Ekonomi Global Melemah, OJK Minta Industri Keuangan Waspada
Dari 18,9 Juta Penerima Kartu Prakerja, Mayoritas Milenial dan Gen Z
Oracle Akan Investasi di Malaysia US$6,5 Miliar, Buat Bangun Cloud
Dirut Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia, Ini Profilnya
Investor Kripto Tembus 20,9 Juta, Total Transaksinya Naik 354%
Daftar Harga Emas Hari Ini, 2 Oktober 2024: Naik Rp12.000