Daaz Group Optimis Pendapatan Naik 2 Digit Pasca-IPO

Saham DAAZ menyentuh ARA (auto reject atas) saat IPO.

Daaz Group Optimis Pendapatan Naik 2 Digit Pasca-IPO
IPO PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) optimistis pendapatannya masih akan tumbuh dua digit pada 2024, dengan rata-rata pertumbuhan di atas 20 persen setiap tahun.
  • Pendapatan DAAZ mencapai Rp2,58 triliun selama empat bulan pertama 2024, naik 3,65 persen dari periode yang serupa pada 2023. Laba bersihnya menurun menjadi Rp84,94 miliar.
  • DAAZ akan menggenjot ekspansi bisnis setelah IPO hari ini. Perusahaan menawarkan 300 juta saham dengan harga penawaran final Rp880 per saham dan nilai emisi IPO mencapai Rp264 miliar.

Jakarta, FORTUNE - PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) atau Daaz Group optimistis pertumbuhan pendapatan masih akan mencapai dua digit pada 2024.

Direktur Utama Daaz Group, Mahar Atanta Sembiring mengatakan, secara historis, rata-rata pendapatan perseroan selalu di atas 20 persen per tahun. Dus, ia masih melihat potensi untuk tumbuh sejalan dengan itu.

"Apakah akan setinggi itu atau tidak, saya rasa tergantung juga bagaimana dengan pertumbuhan global. Tapi kami tetap optimistis karena pasar yang kami miliki saat ini cukup solid, apalagi dengan pemerintahan baru di Indonesia yang berkomitmen mendorong program hilirisasi dalam negeri," jelas Mahar ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/11).

Dalam prospektus, DAAZ melaporkan pendapatan senilai Rp2,58 triliun sepanjang empat bulan pertama 2024, naik 3,65 persen (YoY) dari periode yang serupa pada 2023 sebesar Rp2,49 triliun. Di sisi lain, laba bersihnya menurun dari Rp98,02 miliar menjadi Rp84,94 miliar.

Adapun, pendapatan DAAZ berasal dari tiga segmen utama, yakni perdagangan komoditas (bijih nikel, batu bara, dan bahan bakar solar); jasa angkutan laut; dan jasa pertambangan. Kontribusi dari segmen perdagangan komoditas mendominasi dengan persentase sebesar 60 persen, sedangkan sisanya dari dua segmen bisnis lainnya.

Ke depan, perseroan akan menggenjot ekspansi bisnis, khususnya setelah IPO pada hari ini. Melalui aksi pencatatan saham itu, DAAZ menawarkan 300 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham (15,02 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh). Lebih lanjut, harga penawaran final Rp880 per saham. 

Menurut Direktur Keuangan DAAZ, Muljanto, ada kelebihan permintaan sebesar 323 kali selama penawaran umum perseroan. Secara menyeluruh, nilai emisi IPO DAAZ mencapai Rp264 miliar. 

Nantinya, perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 33,34 persen untuk modal kerja DAAZ dan anak usaha, dengan alokasi pembelian bijih nikel dan modal kerja. Selain itu, perseroan pun mengalokasikan 66,66 persen sebagai pinjaman di perusahaan anak, untuk membeli batu bara, pembelian bahan bakar solar, dan modal kerja.

Hingga menjelang akhir perdagangan sesi I, Senin, saham DAAZ melejit 25,00 persen ke harga Rp1.100. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksinya mencapai 1,70 juta saham, dengan nilai transaksi Rp1,87 miliar, serta frekuensi transaksi 4.580 kali.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil