Jakarta, FORTUNE – Pada 2022, sederet daftar perusahaan batu bara terbesar yang masuk Fortune 100 Indonesia mencatat kinerja luar biasa. Tapi, mereka tak lantas lengah dan berpuas diri.
Dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan lis bergengsi Fortune Indonesia, ada sejumlah raksasa dari sektor batu bara. Baik yang berpelat merah maupun datang dari sektor privat.
Berdasarkan pendapatannya, mereka layak masuk kategori perusahaan ‘raksasa’. Tak hanya itu, deretan perusahaan itu juga mampu melewati ‘musim dingin’ karena pandemi.
Apalagi, tak selamanya harga komoditas batu bara akan setinggi pada 2022. Analis memproyeksikan sektor batu bara berpotensi alami normalisasi harga pada 2023. Itu karena permintaan terancam tertekan di tengah risiko resesi global. Kendati begitu, pada musim dingin, permintaan atas batu bara diprediksi masih tinggi. Demi menjaga pertumbuhan, para pemain sektor batu bara ini mengerahkan berbagai strategi.
Daftar perusahaan batu bara terbesar yang masuk Fortune 100 Indonesia
Adapun, berikut ini daftar perusahaan batu bara terbesar yang masuk Fortune 100 Indonesia 2022.
- MIND ID (Peringkat 10)
MIND ID merupakan holding BUMN pertambangan. Salah satunya, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), yang bergerak di bidang batu bara. Pendapatan MIND ID dari sektor batu bara mencapai Rp30,27 triliun pada 2021, naik dari Rp17,26 triliun pada 2020.
Pada 9 bulan pertama 2022, Bukit Asam membukukan pendapatan senilai Rp31,1 triliun; naik 60 persen (YoY). Laba bersihnya pun meroket 110 persen (YoY) dari Rp4,80 triliun menjadi Rp10,00 triliun. Pertumbuhan kinerja itu berkat peningkatan permintaan batu bara dan kenaikan harga secara signifikan. Pada September 2022, harga batu bara acuan melesat 101 persen (YoY) dari US$158,50 per ton (Januari) jadi US$319,22 per ton.
- Adaro Energy (Peringkat 16)
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir juga termasuk perusahaan batu bara besar yang masuk lis Fortune Indonesia 100 2022. Pendapatannya mencapai Rp56,97 triliun pada 2021, melonjak 57,51 persen (YoY). Yang menakjubkan, laba bersihnya meroket 535,34 persen (YoY) menjadi Rp13,32 triliun.
- Indika Energy (Peringkat 21)
PT Indika Energy Tbk (INDY) yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid naik empat peringkat dari posisi 25 (Fortune Indonesia 2021) ke 21. Pendapatan Indika pada 2021 adalah Rp43,79 triliun, melonjak 69,21 persen (YoY). Laba bersihnya mencapai Rp823,65 miliar.
- Bayan Resources (Peringkat 23)
Bayan Resources melonjak dari peringkat 36 (Fortune Indonesia 100 2021) ke posisi 23. Itu berkat pendapatan yang meroket 104,44 persen (YoY) menjadi Rp40,70 triliun pada 2021. Laba bersih perusahaan milik Low Tuck Kwong itu melesat 268,91 persen (YoY) menjadi Rp17,30 triliun.
- Dian Swastika Sentosa (Peringkat 29)
Emiten batu bara milik Grup Sinar Mas ini membukukan pendapatan senilai Rp30,89 triliun pada 2021, naik 43,63 persen (YoY). Laba bersihnya mencapai Rp1,71 triliun. Pada Fortune Indonesia 100 2021, emiten berkode DSSA ini duduk di posisi ke-35 perusahaan terbesar di Indonesia.
- Indo Tambangraya Megah (Peringkat 31)
Kemudian, ada PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), yang pada 2021 duduk di posisi ke-45, naik 14 peringkat di daftar Fortune Indonesia 100 2022. Pendapatan ITMG pada 2021 mencapai Rp29,63 triliun, naik 75,21 persen (YoY), sedangkan laba bersihnya meroket 1.104,92 persen (YoY) jadi Rp6,78 triliun.
- Bumi Resources (Peringkat 65)
Terakhir, ada Bumi Resources dengan pendapatan sejumlah Rp14,38 triliun pada 2021, naik 27,55 persen (YoY). Sementara, laba bersihnya mencapai Rp2,39 triliun.