Jakarta, FORTUNE – Emiten sawit afiliasi Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/8). Usai melantai, saham perseroan terpantau melesat ke titik tertinggi (auto reject atas).
Hingga awal perdagangan Kamis pukul 13.43 WIB, saham Jhonlin Agro Raya terbang 24,67 persen ke level Rp374 dari harga penawaran Rp300. Di pembukaan perdagangan hari ini, saham JARR juga menguat ke level Rp360. Setelah melaju di rentang harga Rp328–Rp374, rata-rata harganya mencapai Rp363,10.
Mengutip RTI Business, volume saham JARR yang diperdagangkan mencapai 170,02 juta dengan nilai transaksi Rp61,73 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 15.569 kali. Dus, kapitalisasi pasarnya kini capai Rp2,99 triliun.
Detail IPO Jhonlin Agro Raya
Jhonlin Agro Raya menawarkan lebih dari 1,22 miliar lembar saham (15,29 persen). Dengan harga penawaran Rp300, maka perseroan akan mendulang dana IPO sejumlah Rp366,8 miliar.
Sekitar 21 persen dana hasil IPO akan dipakai untuk membayar sebagian biaya pembangunan pabrik kelapa sawit. Sementara itu 79 persen akan dipakai sebagai modal kerja.
Menurut penjamin pelaksana emisi efek, Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy ML Mawuntu, pemesanan saham JARR hampir mencapai 27 ribu. Lebih dari 7 miliar saham berasal dari pooling allotment, sehingga ada oversubscribed 58 kali dan kelebihan permintaan hampir 7 kali.
Jhonlin Agro Raya membukukan penjualan senilai Rp1,3 triliun pada kuartal pertama 2022; melesat 12433 persen (YoY). Kenaikan itu didukung oleh kenaikan volume penjualan FAME seiring beroperasinya pabrik biodiesel perseroan pada September 2021, serta kehadiran produk baru: PFAD, RBDPO, Glycerin, dan Fatty Mater.
Perseroan memproyeksikan akan membagi dividen setelah IPO sebanyak 15 persen dari laba bersih 2023, untuk dibayarkan pada 2024 dengan besaran berkisar di antara Rp50 miliar–Rp100 miliar.
Pada bisnis perkebunan, Jhonlin Agro Raya memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 17.020 hektare dengan izin Hak Guna Usaha (HGU) di Kotabaru dan Tanah Bumbu. Selain itu, perseroan punya pabrik refinery dan biodiesel dengan kapasitas 1.500 TPD.
Perseroan tengah menyelesaikan pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD. Pabrik tersebut ditargetkan rampung di akhir 2022. Ditambah dengan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPH.