Jakarta, FORTUNE - Emiten batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melaporkan realisasi pembelian kembali (buyback) saham sejumlah 272,06 juta saham selama Januari sampai dengan Juni 2024.
Direktur DOID, Dian Sofia Andyasuri menjelaskan, jumlah itu setara dengan 33,18 persen dari jumlah nominal saham yang dibeli dari seluruh jumlah nominal saham yang akan dibeli sesuai keputusan RUPS.
Adapun, selama periode tersebut, DOID melakukan aksi beli dengan rata-rata harga pembelian Rp533,36 per saham. Pembelian dilakukan secara bertahap, dengan total 33 kali transaksi.
Dus, biaya yang disiapkan untuk pembelian kembali masih tersisa sebanyak Rp402,64 miliar.
Pada Selasa (16/7) pukul 10.35 WIB, saham DOID tampak stagnan di harga Rp620, setelah dibuka di harga Rp625 pagi tadi.
Aksi korporasi di luar pembelian kembali saham
Sebelumnya, DOID juga baru mengumumkan aksi korporasi berupa penyelesaian akuisisi strategsi Atlantic Carbon Group Inc. senilai US$122,4 juta, melalui anak usaha DOID, PT Bukit Makmur International (BUMA International).
Akuisisi itu memastikan kepemilikan atas empat tambang antrasit berkadar sangat tinggi (Ultra-High-Grade/UHG) di Pennsylvania, Amerika Serikat. Lebih lanjut, itu juga menempatkan Delta Dunia Group sebagai pemain kunci di pasar global antrasit UHG, yang krusial untuk produksi baja rendah karbon (low carbon steel).
Melalui transaksi itu, DOID mendiversifikasi bisnis grup ke komoditas masa depan, sekaligus mengakselerasi ambisi perseroan mengurangi ketergantungan pada batu bara termal dalam portofolio pendapatannya.
Dengan bergabungnya ACG, pendapatan Grup DOID diproyeksikan bertambah sebesar US$120–130 juta per tahun dari 2024 hingga 2028. Selain itu, akuisisi ini secara signifikan mendiversifikasi pendapatan Grup, dengan proyeksi kenaikan porsi pendapatan dari batu bara non termal dari 19% pada 2023 menjadi 28% pada 2024.
Direktur Utama Delta Dunia Group, Ronald Sutardja mengatakan, "Dengan umur operasional yang panjang dari empat tambang aktif ACG yang bisa mendukung lebih dari 25 tahun penambangan dan produksi hingga 25 juta ton baja rendah karbon per tahun, serta tingginya permintaan pasar untuk antrasit UHG, kami berada dalam posisi yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang di masa depan."