Jakarta, FORTUNE - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meraih pertumbuhan laba bersih 197 persen (YoY) menjadi Rp5,7 triliun selama semester pertama 2023. Lantas, seperti apa prospeknya ke depan?
Melesatnya laba itu beriringan dengan tercatatnya keuntungan kurs senilai Rp1,94 triliun pada periode tersebut, dibandingkan kerugian kurs tahun lalu, sebesar Rp1,60 triliun.
EBITDA semester pertama ICBP juga melonjak 33 persen (YoY) menjadi Rp8,3 triliun, sejalan dengan kenaikan laba. Namun, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) menyebut, pertumbuhan penjualannya moderat, yakni hanya 5,8 persen (YoY) menjadi Rp34,5 triliun.
Margin laba kotornya juga naik menjadi 36,3 persen, dari 31,9 persen pada periode serupa tahun lalu. Itu berkat biaya bahan baku yang lebih rendah.
“Penjualan dan EBITDA paruh pertama ICBP masing-masing mencerminkan 50 persen dan 52 persen dari run rate terhadap perkiraan 2023 kami sebelumnya untuk ICBP,” ujar Analis MASI, Rut Yesika Simak dalam risetnya, dikutip Jumat (4/8).
Proyeksi pertumbuhan laba
Kendati membukukan pertumbuhan kinerja di paruh pertama, kinerja kuartalan perseroan terkoreksi. EBITDA ICBP pada kuartal kedua 2023 turun sebesar 22,8 persen (QoQ) menjadi Rp3,6 triliun seiring dengan penurunan penjualan sebesar 19,9 persen (QoQ) menjadi Rp15,3 triliun.
“Ini menurut kami mengindikasikan penurunan tingkat konsumsi akibat tekanan inflasi,” kata Rut.
MASI menargetkan harga Rp13.000 pada saham ICBP, menyiratkan rasio price to earning dan valuasi terhadap EBITDA masing-masing 16 kali dan 10 kali. Meski kinerja triwulan perseroan terkoreksi, Rut dan tim menilai, ada peluang bagi ICBP mencatat kinerja lebih baik pada paruh kedua 2023.
Setali tiga uang dengan Analis RHB Sekuritas Indonesia, Vanessa Karmajaya yang melihat potensi pertumbuhan lebih tinggi bagi ICBP di paruh kedua ini. Katalisnya pangsa pasar penjualan mi Pinehill di pasar internasional. Di pasar domestik, katalisnya adalah peningkatan daya beli jelang masa pemilu.
Ia memproyeksikan laba bersih ICBP dapat bertumbuh signifikan dari Rp3,78 triliun pada 2022 menjadi Rp8,28 triliun di tahun ini. Penjualan tahunannya juga diperkirakan naik dari Rp64,79 triliun menjadi Rp72,45 triliun.
Laba yang diraih pada semester pertama menggambarkan 64 persen dari target dan 62 persen dari proyeksi konsensus analis. Lebih lanjut, RHB Sekuritas menargetkan harga Rp14.300 untuk ICBP, dengan peluang kenaikan lebih dari 28 persen. Target itu mempertimbangkan proyeksi price to earning 2023-2024 di sekitar 13-14 kali.
Pada Jumat pukul 16.34 WIB, saham ICBP menguat 0,45 persen ke harga Rp11.250.