Didukung Data Ekonomi, IHSG Hari Ini Diprediksi Naik Lagi

Namun, waspada akan risiko profit taking.

Didukung Data Ekonomi, IHSG Hari Ini Diprediksi Naik Lagi
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan menguat setelah naik 0,97% kemarin
  • Proyeksi level support 7.207-7.233, resisten 7.374, 7.454, dan 7.500
  • Data ekonomi domestik beragam, inflasi turun namun dampak data ekonomi global perlu dicermati

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan menguat pada Jumat (2/8), setelah ditutup naik pada kemarin sore.

IHSG menguat 0,97 persen pada level 7.325,98 per akhir perdagangan 1 Agustus 2024.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksikan IHSG hari ini akan menembus resisten fraktal 7.374 sebagai target terdekat wave [i] karena telah menembus resisten minor 7.292 kemarin.

"Setelah terjadinya penembusan, IHSG bisa memulai fase koreksi wave [ii] jika masih berada di bawah resisten fraktal berikutnya di level 7.454," jelas Ivan dalam riset harian kepada Fortune Indonesia.

Adapun, level support IHSG berada pada 7.207–7.233, 7.159, dan 7.099. Sementara level resistennya 7.374, 7.454, dan 7.500. Berdasarkan indikator, MACD berada dalam kondisi netral.

Ivan memprediksi IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.300 dan resisten di 7.365. Daftar saham pilihannya hari ini, terdiri dari: AKRA, ARTO, BMRI, SMGR, dan TLKM.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di rentang support 7.310, pivot 7.335, dan resisten 7.450. 

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memperkirakan laju IHSG hari ini dibayangi oleh pelemahan signifikan indeks-indeks global (1/8).

"IHSG rawan profit taking Jumat (2/8) setelah penguatan hampir 1 persen di Kamis (1/8)," kata Valdy dalam riset hariannya.

Apa saja sentimen IHSG pada akhir pekan ini? Data ekonomi domestik yang relatif beragam.

Pertama, indeks manufaktur turun ke posisi kontraktif di 49,3 untuk pertama kalinya sejak September 2021 pada Juli 2024, dari 50,7 pada Juni 2024.

Di sisi lain, inflasi total turun ke 2,13 persen (YoY) pada Juli 2024 dan inflasi inti naik 1,95 perse pada Juli 2024.

"Data inflasi ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik masih solid ditopang oleh harga-harga yang cenderung terkendali di Juli 2024," jelas Valdy.

Namun, perlu dicermati dampak pemburukan data-data ekonomi terbaru di Amerika Serikat dan Eropa terhadap arus modaldi bursa Indonesia. Secara umum, kondisi makro ekonomi Indonesia masih solid. Terbaru, FDI juga menunjukan pertumbuhan 16,6 persen (YoY) pada kuartal II-2024.

Adapun, daftar saham pilihan yang disoroti oleh Phintraco Sekuritas pada Jumat (2/8) meliputi BBNI, BMRI, BBTN, BBRI, dan TOWR.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif