Tertekan Fluktuasi Harga Komoditas-Rupiah, IHSG Rawan Melemah

IHSG masih dalam tekanan minor dan melaju sideways.

Tertekan Fluktuasi Harga Komoditas-Rupiah, IHSG Rawan Melemah
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih dalam tekanan minor, dengan pola pergerakan sideways. Apa sentimen yang membayangi laju indeks acuan saham?

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi  tertekan oleh fluktuasi harga komoditas serta kurs rupiah. Sentimen itu diperkirakan bakal memberatkan laju IHSGSelama beberapa waktu ke depan.

Rupiah mencatat pelemahan tiga hari berturut-turut melawan dolar Amerika Serikat (AS). Pada akhir perdagangan, Selasa (29/11), rupiah berada di Rp 15.740/US$, melemah 0,13 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.722 di pasar spot.

“Tapi dalam jangka panjang, IHSG masih akan ada di jalur uptrend, sehingga momentum tekanan bisa dimanfaatkan dalam melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” jelasnya dalam riset, dikutip Rabu (30/11).

Ia pun memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 7.011 dan resisten di 7.157. Sejumlah saham pilihannya, yakni ASRI, SMRA, BBNI, AKRA, ITMG, INDF, dan BBRI.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga memperkirakan IHSG akan melemah terbatas di rentang 6.978 sampai dengan 7.086. Tiga saham pilihannya meliputi PWON, ICBP, dan BBRI.

Analisis laju IHSG dari perspektif teknikal

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG membentuk candle spinning top dan masih ada di atas zona support 6.978 sampai dengan 6.988. Dus, ia memproyeksikan IHSG akan rebound dan menjaga peluang membentuk skenario merah.

Pada level support IHSG berada di 6.988, 6.937, dan 6.892. Sementara pada level resistennya indeks acuan diperkirakan berada di rentang 7.100, 7.128 sampai dengan 7.137, dan 7.200. Sejumlah saham yang ia rekomendasikan dicermati hari ini di antaranya INDF, KLBF, MDKA, TBIG, dan TLKM.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih rawan terkoreksi menguji level 6.977 sampai dengan 6.988. Selama IHSG masih bertahan di atas level 6.955, maka masih berada di bagian dari wave c dari wave (x) pada skenario hitam. "Hal itu menunjukkan peluang penguatan IHSG untuk menguji area resisten di 7.128 hingga 7.242," tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya. 

Sedangkan jika IHSG tergelincir di bawah 6.955, maka IHSG masih berada di bagian dari wave (ii) pada skenario merah sehingga rawan terkoreksi menuju 6.890 hingga 6.937.

Pada level support IHSG berada di level 6.890 dan 6.955. Sementara di level resisten, IHSG diprediksi berada di rentang 7.128 dan 7.178. Sejumlah saham pilihan MNC Sekuritas terdiri dari LPPF, MDKA, SMGR, dan SRTG.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina