Ditopang Aksi Beli Asing, IHSG Awal Pekan Diramal Menguat

IHSG berpotensi mengalami rebound setelah terkoreksi.

Ditopang Aksi Beli Asing, IHSG Awal Pekan Diramal Menguat
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat atau rebound di awal perdagangan pekan ini, Senin (13/3), khususnya untuk jangka panjang.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, laju IHSG untuk saat ini berada di kisaran konsolidasi wajar. Dus, ia memproyeksikan potensi penguatan masih terbuka relatif besar.

"Mengingat data-data masih menunjukkan kondisi ekonomi yang relatif stabil sehingga bila terjadi kroeksi minor masih dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian," kata William dalam riset hariannya, dikutip Senin.

Ia pun memproyeksikan indeks acuan saham akan melaju di kisaran support 6.721 dan resisten di 6.802. Saham-saham pilihan William, yakni: HMSP, PWON, BBCA, TOWR, TBIG, KLBF, INDF, ICBP, dan UNVR.

Adapun, pada Jumat (10/3), IHSG ditutup terkoreksi 0,51 persen di harga Rp6.765,30. Nilai transaksinya mencapai Rp9,26 triliun, dengan volume transaksi 200,6 juta dan frekuensi transaksi 1,1 juta kali. Total aksi beli bersih investor asing di seluruh pasar mencapai Rp32,59 miliar, sedangkan di pasar reguler Rp72,54 miliar.

Potensi rebound dari segi teknikal

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas pun memproyeksikan IHSG membalikkan pelemahan di akhir pekan lalu akibat pergerakan di area negatif. Berkat aksi beli bersih asing di pasar reguler, IHSG hari ini dipekirakan melaju sideways relatif menguat.

"Dengan resisten di level 6.800 dan 6.832, sedangkan support di level 6.750 dan 6.701," tulis tim riset tersebut, seraya memilih saham JSMR, TOWR, AMRT, ITMG, BRMS, dan BBRI.

Faktor kunci dari perdagangan hari ini, yakni: koreksi bursa Wall Street secara berjamaah di akhir pekan, yang terjadi karena penutupan perusahaan pinjaman sektor teknologi: Sillicon Valley Bank.

Sementara itu, secara teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menyebut pergerakan IHSG sudah menutup gap di rentang 6.776 sampai 6.794. Jika IHSG bisa melampaui 6.728 sebagai support, maka posisinya saat ini berada di wave b dari wave (b) dari wave [ii].

"Sehingga IHSG berpeluang menguat terlebih dahulu untuk menguji 6.784 sampai 6.845 pada label hitam," tulis Herditya dalam riset.

Di sisi lain, jika IHSG melemah ke bawah 6.729, maka dia akan bergerak menuju 6.712 sampai ke skenario terburuk: 6.644. 

Level support IHSG berada di 6.728 dan 6.688, sedangkan resistennya di 6.890 dan 6.961. Saham-saham pilihan MNC Sekuritas, yakni: AALI, BBRI, ESSA, dan TOWR.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA