Ditopang Sentimen Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjut Naik

IHSG ditutup naik 0,89 persen pada Jumat (21/6) lalu.

Ditopang Sentimen Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjut Naik
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diprediksi melanjutkan tren penguatan setelah penutupan akhir pekan lalu naik 0,89 persen.
  • Sentimen positif dari Wall Street dan optimisme pemangkasan suku bunga the Fed mendukung penguatan IHSG.
  • Rupiah melemah 0,12 persen ke Rp16.445 per dolar AS, namun penguatan harga saham BREN memicu penguatan signifikan pada sejumlah saham bluechip.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi melanjutkan tren penguatan pada Senin (24/6), setelah ditutup naik 0,89 persen akhir pekan lalu.

Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 6.860, pivot 6.900, dan resisten 6.950. Adapun, daftar saham yang dapat diperhatikan sepanjang perdagangan hari ini, meliputi ADRO, INCO, BBRI, EMTK, TLKM, dan SMRA.

Pekan lalu, ada sentimen positif dari indeks-indeks Wall Street yang melanjutkan tren positif walaupun S&P 500 terkoreksi akibat pullback pada harga saham NVIDIA, Jumat (21/6).

Menurut Phintraco Sekuritas, pelaku pasar Wall Street masih ditopang optimisme pemangkasan suku bunga acuan the Fed di FOMC September 2024 sebesar 59,5 persen (CME FedWatch Tools). Sejumlah petinggi The Fed dijadwalkan menyampaikan pidato dalam sepekan ke depan, bersamaan dengan jadwal rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) sebagai salah satu indikator inflasi penting di Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, tekanan pada nilai tukar rupiah masih cukup besar. Rupiah melemah 0,12 persen ke Rp16.445 per dolar AS pada Jumat lalu. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan penguatan IHSG hingga 0,89 persen ke 6.879,98 di hari yang sama.

Penguatan harga saham BREN setelah keluar dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) turut memicu penguatan signifikan pada sejumlah saham bluechip pada Jumat. "Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut di awal pekan mengingat tidak banyak perubahan sentimen dari Jumat," jelas Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya.

Adapun, sentimen domestik berasal dari keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen. Untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah, BI akan mengoptimalkan upaya intervensi menggunakan sejumlah instrumen moneter untuk menarik inflow kembali ke Indonesia.

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova pun memprediksi IHSG hari ini menguat di kisaran support 6.845 dan resisten di 6.930. Menurutnya, IHSG sedang menguji kembali garis SMA-20 dan resisten Fibonacci di level 6.977 dengan peluang memulai koreksi, jika penutupan hariannya masih di bawah level itu.

"Meski demikian, adanya penembusan di atas 6.977 akan membuka jalan menuju 7.032," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 6.823, 6.710, 6.675, dan 6.639. Sementara itu, level resistennya berada di 6.977, 7.032, 7.099, dan 7.149. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya