Diwarnai Ragam Sentimen, IHSG Diproyeksi Menguat

IHSG hari ini diprediksi lanjutkan penguatan pekan lalu.

Diwarnai Ragam Sentimen, IHSG Diproyeksi Menguat
Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diprediksi menguat pada Senin setelah ditutup naik 0,97 persen di level 7.317,23 pada akhir pekan lalu.
  • Analis Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini akan memulai pullback jika gagal menembus resisten Fibonacci di 7.391 atau penutupan hariannya tetap berada di bawah level tersebut.
  • Level support IHSG hari ini berada di 7.245, 7.161, 7.071, dan 7.000, sementara level resisten IHSG berada di 7.391, 7.454, dan 7.503; Indikator MACD menunjukkan momentum bullish.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat pada Senin (20/5), setelah ditutup naik 0,97 persen di level 7.317,23 pada akhir pekan lalu.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG hari ini akan memulai pullback jika gagal menembus resisten Fibonacci di 7.391 atau penutupan hariannya tetap berada di bawah level tersebut.

"Apalagi, jika IHSG membentuk candle shooting star atau gravestone doji," kata Ivan dalam riset harian.

Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7.245, 7.161, 7.071, dan 7.000. Sementara itu, level resisten IHSG berada di 7.391, 7.454, dan 7.503. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish

Saham-saham yang disoroti oleh Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: ANTM, ARTO, BBCA, GOTO, dan INKP.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas menilai, pergerakan IHSG di awal pekan ini akan merefleksikan pidato terbaru Kepala The Fed, Jerome Powell pada Senin (20/5) dini hari.

Selanjutnya, pasar akan merespon keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari terakhir perdagangan pekan ini (22/5). Pekan ini akan menjadi pekan yang singkat karena hari perdagangan hanya berlangsung tiga hari.

"Sementara di Amerika Serikat tengah berlangsung serangkaian pidato petinggi The Fed. Kondisi ini diperkirakan menahan laju IHSG pada pekan ini," kata Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.

Valdy memprediksi IHSG hari ini melaju di antara level support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.330. Saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi ADMR, INDF, JSMR, ACES, NISP, dan AVIA.

Sentimen dari pasar internasional pun mengikuti laju IHSG. Pertama, DJIA break 40.000 untuk pertama kalinya di Jumat (17/5). S&P 500 dan Nasdaq ditutup flat di waktu yang sama. Meski demikian, Wall Street masih melanjutkan reli penguatan mingguan dalam sebulan terakhir. Pasar masih ditopang oleh ekspektasi pemangkasan sukubunga acuan di September 2024. Pasar bahkan melihat peluang sebesar 14.8 persen untuk pemangkasan 50 bps pada September 2024 (CME FedWatch Tools).

Di Eropa, Euro Area core inflation turun ke 20 bps mom ke 2.7 persen (YoY), sementara inflasi total tetap di 2.4 persen (YoY) pada April 2024. ECB belum menunjukan perubahan tendensi pemangkasan suku bunga.

Dari regional Asia, Tiongkok mencatatkan realisasi data makro yang beragam. House price index masih melemah 3.1 persen (YoY) pada April 2024, tapi industrial production tumbuh 6.7 persen (YoY) dan unemployment rate turun ke 5 persen pada April 2024. Data-data tersebut menjadi indikasi bahwa pemulihan aktivitas ekonomi mulai terjadi di April 2024.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga