Dorong Ekosistem ESG, Tiga Bursa ASEAN Kolaborasi

BEI, Bursa Malaysia, dan Bursa Thailand tanda tangani MoU.

Dorong Ekosistem ESG, Tiga Bursa ASEAN Kolaborasi
Bursa Efek Indonesia. (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Malaysia Berhad (Bursa Malaysia) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Stock Exchange of Thailand (ET), Selasa (19/9), untuk memperkuat kolaborasi lintas batas ekosistem ESG di Asia Tenggara.

"Melalui kemitraan ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kerja sama lintas batas dan memanfaatkan peluang untuk menyelaraskan langkah-langkah ESG dan infrastruktur ESG yang mendorong praktik bisnis berkelanjutan di ASEAN," kata Chief Executive Officer Bursa Malaysia, Datuk Muhamad Umar Swift dalam keterangan resminya.

Kemitraan itu juga menandakan komitmen menghijaukan rantai pasokan sekaligus pengakuan atas potensi untuk mengoptimalkan keterhubungan dan komparabilitas data ESG di area regional. Nantinya, tiga bursa tersebut juga akan menggabungkan keahlian dan sumber daya.

Lebih lanjut, kolaborasi itu bertujuan mengidentifikasi kesamaan dalam ekosistem ESG Asia Tenggara demi memfasilitasi perdagangan lintas batas, memperluas peluang bisnis, serta memajukan pembiayaan berkelanjutan bagi perusahaan-perusahaan berbagai ukuran dan rantai pasokan di kawasan.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Bursa Malaysia dan SET dalam mengembangkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan kami, dan berkontribusi pada pengembangan perusahaan yang tangguh dan bertanggung jawab," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman.

Ruang lingkup kolaborasi dalam MoU

Perwakilan Bursa Efek Indonesia, Bursa Malaysia, dan Thailand.

Adapun, ketiga bursa juga akan menjajaki berbagai inisiatif sebagai bagian dari ruang lingkup kolaborasi dalam MoU. Inisiatifnya termasuk tapi tidak terbatas pada:

  • Mengidentifikasi komponen-komponen penting infrastruktur ESG untuk mendukung perusahaan dalam mengupayakan dekarbonisasi dan keberlanjutan di seluruh rantai pasokan mereka.
  • Membangun lingkungan “sand box” yang dirancang untuk memfasilitasi perdagangan dan menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan dan rantai pasokan mereka, termasuk usaha kecil dan menengah.
  • Memanfaatkan keahlian dalam praktik ESG melalui lokakarya, sesi pelatihan, dan program berbagi pengetahuan untuk mendukung peningkatan ekosistem ESG.

"Kolaborasi memungkinkan kami menciptakan ekosistem ESG yang saling terhubung, mendukung integrasi pasar ASEAN sebagai asset-class untuk menarik investor internasional, serta memberikan peluang untuk berbagi pengetahuan, memungkinkan untuk memanfaatkan kekuatan satu sama lain demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi pasar kita," jelas Presiden SET, Pakorn Peetathawatchai.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga