Dorong Ekspansi, IIF Rilis Surat Berharga Perpetual Rp355 M

Imbal hasil Surat Berharga Perpetual IIF 8,25 persen/tahun.

Dorong Ekspansi, IIF Rilis Surat Berharga Perpetual Rp355 M
Pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menerbitkan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance 2023, Senin (15/1). Nilainya Rp355,19 miliar.

Surat Berharga Perpetual itu adalah instrumen tematik yang diterbitkan dengan  tujuan utama memperkuat struktur modal IIF. Dana hasil penerbitan itu akan IIF gunakan untuk membiayai proyek infrastruktur berkelanjutan berdasarkan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) di Tanah Air.

Lebih lanjut, instrumen itu tak mempunyai jangka waktu. Namun, ada opsi tebus atas pelunasan pokok di tahun kelima dan setiap tanggal penerbitan setelahnya.

Sebelum ini, IIF melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 yang bernilai Rp500 miliar pada 27 Desember 2023 lalu. 

Adapun, Kupon Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 sebesar 6,45 persen untuk tenor 370 hari; 6,70 persen untuk tenor 3 tahun dan 6,80 persen untuk tenor 5 tahun.

Sementara itu, imbal bagi hasil Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 sebesar 8,25 persen per tahun. "[Kupon dan imbali hasil] yang kami berikan tergolong kompetitif,” kata Reynaldi, Senin.

Lembaga pemeringkat independen Pefindo sendiri melabeli peringkat idAAA (triple Astable outlook) terhadap Obligasi Berkelanjutan II IIF Tahap I Tahun 2023, serta peringkkat idAA (double Astable outlook) terhadap Surat Berharga Perpetua Berwawasan Lingkungan IIF Tahun 2023. 

IIF sendiri adalah lembaga keuangan swasta di luar bank yang bergerak di pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikeloa secara profesional dan berfokus pada proyek-proyek infrastruktur layak secara komersial. Atas inisiatif Kementerian Keuangan, Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan lembaga multilateral lain, IIF didirikan pada 15 Januari 2010.

Sampai dengan September 2023, IIF telah menyalurkan kredit senilai Rp13 triliun. Proyek energi baru terbarukan (EBT) mendominasi. Langkah menerbitkan surat berharga di bursa bertujuan memperkuat permodalan IIF, yang berpeluang mendorong ekspansi bisnis, khususnya di bidang pembiayaan proyek infrastruktur berbasis prinsip ESG di Tanah Air.

Dari segi pendapatan, IIF membukukan pendapatan bunga senilai Rp1,0 triliun atau naik 15 persen (YoY). Sementara itu, pendapatan non-bunganya naik 53 persen (YoY) jadi Rp83,8 miiar (YoY). Laba bersih IIF pun bertumbuh 17 persen (YoY) menjadi Rp68,4 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya