Emiten Menara Grup Djarum Raih Pinjaman Rp986 M, Digunakan Untuk Apa?

Suntikan pinjaman ini digunakan untuk refinancing

Emiten Menara Grup Djarum Raih Pinjaman Rp986 M, Digunakan Untuk Apa?
Emiten afiliasi Djarum, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR). (Website Sarana Menara Nusantara)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten menara telekomunikasi grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR), meraih pinjaman senilai Rp986,62 miliar atau 7,95 miliar yen dari bank terbesar Jepang, MUFG Bank Ltd.

Penerima fasilitas kredit itu adalah entitas anak TOWR, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Kedua pihak telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bergulir pada Kamis (24/2) pekan lalu, tetapi baru diumumkan pekan ini.

Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali mengatakan, pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan umum hingga pembiayaan kembali (refinancing). 

Ada pun, fasilitas kredit itu memiliki jangka waktu tiga tahun dari tanggal penandatanganan 14 Februari 2025.

Pinjaman dari Bank of China Ltd.

Pada Januari 2022, Protelindo bersama entitas anak—PT Iforte Solusi Infotek (Iforte)—juga sudah menyetujui perjanjian kredit senilai Rp500 miliar dari Bank of China (Hong Kong) Ltd. Pemberian kredit akan menerapkan konsep pemberian pertanggungan oleh Iforte, sehingga Protelindo bakal mendapat pembiayaan dengan syarat dan kondisi lebih baik.

Tujuan penggunan dananya pun sama, yakni untuk mendukung kebutuhan umum dan refinancing Protelindo sebagai salah satu anak usaha emiten Djarum, TOWR. Secara terperinci, kredit itu akan dipakai untuk mengelola neraca, pinjaman, serta beban bunga.

“Fasilitas pinjaman diharap dapat menunjang kegiatan usaha Protelindo, yang mana secara konsolidasi juga akan berdampak positif bagi TOWR,” jelas Irfan.

Jangka waktu dari pinjaman itu adalah 48 bulan atau empat tahun dari tanggal penandatanganan, 21 Januari 2022.

Protelindo lewat anak usahanya –PT Iforte Solusi Infotek (ISI), PT Komet Infra Nusantara (KIN), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Sarana Inti Persada (SIP)— juga sudah menyelesaikan jual-beli semua saham PT Platinum Teknologi (Platinum) senilai Rp1,9 triliun pada 4 September tahun lalu.

Pada penutupan perdagangan hari ini, TOWR berada di zona merah usai terkoreksi 0,49 persen ke level 1.015. Selama sepekan ini, sahamnya juga telah terkoreksi 1,46 persen.

Dalam enam bulan belakangan ini, saham TOWR terpantau merosot secara bertahap dan sudah melemah 26,98 persen. Sepanjang 2022, saham emiten afiliasi grup Djarum itu sudah anjlok 10,57 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024