Ekspektasi Fed Pangkas FFR Menguat, IHSG Berpotensi Rebound

IHSG diproyeksi fluktuatif pada pekan ini.

Ekspektasi Fed Pangkas FFR Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG berpotensi rebound di rentang support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150.
  • Sentimen positif dari reli DJIA dan peluang pemangkasan suku bunga acuan di AS menopang pergerakan IHSG.
  • Stabilitas nilai tukar Rupiah dan harga komoditas serta saham rate-sensitive dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) berpotensi mengalami rebound, Senin (13/5). Apa saja sentimen yang akan menopang pergerakannya?

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksih IHSG hari ini melaju di rentang support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150.

Salah satu sentimen datang dari reli kedelapan DJIA pada Jumat (10/5) lalu. Pembalikan pandangan pasar terhadap arah kebijakan the Fed pasca rilis data tenaga kerja AS menjadi faktor utama yang mendorong reli tersebut.

Jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools menunjukan peluang pemangkasan sukubunga acuan di FOMC September 2024 kini stabil di atas 48 persen. Keyakinan itu diperkuat penurunan Michigan Consumer Sentiment (Prel.) ke 67.4 pada Mei 2024 dari 77.2 pada April 2024.

Valdy mengatakan, "Kondisi ini menunjukan bahwa dampak negatif dari kebijakan suku bunga ketat ke ekonomi AS mulai meningkat, menambah tekanan bagi the Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan lebih cepat dari November 2024."

Karenanya, ia memproyeksikan IHSG berpeluang rebound dan kembali uji pivot 7.100 di awal pekan ini. Sepekan ke depan, IHSG diperkirakan masih fluktuatif di atas level psikologis 7.000.

"Stabilitas nilai tukar Rupiah di kisaran Rp16.000 per USD diyakini berlanjut di pekan ini dan menopang IHSG untuk bertahan di atas level tersebut," katanya lagi.

Meski demikian, perlu cermati perkembangan harga komoditas, khususnya minyak bumi ditengah peningkatan intensitas konflik Timur Tengah pasca serangan Israel ke kota Rafah. Lonjakan harga minyak akan menjadi drawback dari pemulihan sentimen eksternal di atas.

Dengan demikian, saham-saham rate-sensitive, terutama bank big 4 dapat kembali dicermati pada pekan ini, bersama dengan beberapa saham tambang yang mengumumkan rencana pembagian dividen tunai.

Analisis teknikal

IHSG ditutup turun 0.49 persen sebelum libur, dan masih disertai dengan net sell asing sekitar Rp1,04 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BRIS, UNTR, dan BREN.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, “Hari ini IHSG ada potensi menguat terbatas. Level support IHSG di 7.030-7.080, sedangkan level resist berada di 7.120-7.160.”

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (13/5):

1. ICBP:

Jika tidak break di bawah 10.575, potensi naik ke 10.850-11.000 dalam jangka pendek.

2. AKRA: 

Jika tidak break di bawah 1630, potensi naik ke 1.690-1.720 short term.

3. BRPT:

Jika tidak break di bawah 960, potensi naik ke 1.010-1.040 short term.

4. BBNI:

Jika tidak break di bawah 4.620, potensi naik ke 4.740-4m800 short term.

5. ISAT:

Jika tidak break di bawah 10.300, potensi naik ke 10.650-10.850 short term.

6. MDKA:

Jika tidak break di bawah 2.630, potensi naik ke 2.760-2.780 short term.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA