Eksplor Way Ratai, Pertamina Geothermal-Chevron Kerja Sama

Pertamina Geothermal-Chevron teken perjanjian Way Ratai.

Eksplor Way Ratai, Pertamina Geothermal-Chevron Kerja Sama
Dok. Pertamina Geothermal
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menandatangani sejumlah perjanjian, Selasa (3/10), di Jakarta.

Itu merupakan langkah lanjutan dari keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang rilis pada 12 Juni 2023 tentang penetapan konsorsium PGE dan Chevron selaku pemenang lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di wilayah Way Ratai, Provinsi Lampung.

Kesepakatan-kesepakatan tersebut akan menjadi asar dari pembentukan badan usaha lokal baru dan penempatan dana komitmen eksplorasi pada rekening bersama.

Nantinya, badan usaha baru itu secara resmi akan menjadi pemegang Izin Panas Bumi (IPB) atas wilayah kerja, juga melakukan berbagai kegiatan di tahap eksplorasi. Di antaranya: berbagai pekerjaan survei dan pemboran eksplorasi.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi menyebut konsorsium tersebut sudah bermitra dengan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam beberapa bulan terakhir.

"Untuk membangun landasan hukum yang kuat dan kerangka kerja komersial yang dapat diterima oleh pihak-pihak dalam konsorsium dan pemerintah Indonesia, serta juga sejalan dengan peraturan-peraturan terkait," kata Julfi dalam keterbukaan informasi, Selasa.

Harapan dari kerja sama dalam eksplorasi dan pengembangan

Fasilitas milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Chevron Indonesia Country Manager, Wahyu Budiarto menambahkan, kerangka kerja hukum dan komersial yang kuat begitu penting dalam melaksanakan berbagai program eksplorasi dan pengembangan WKP Way Ratai ke depannya. Menurutnya, Chevron dan PGEO berharap bisa menemukan dan mengonfirmasi sumber daya panas bumi, yang kemudian akan dikembangkan untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan sesuai dengan rencana ketenagalistrikan nasional saat ini.

"Konsorsium ini juga akan menjajaki pemanfaatan sumber daya panas bumi yang berpotensi membangun pusat produksi hidrogen hijau atau amonia hijau di Indonesia bagian barat untuk memasok pasar domestik dan ekspor," ujar Wahyu lagi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Yudo Dwinanda Priaadi menyambut baik perjanjian tersebut. Ia mengatakan, itu tonggak penting bagi kedua pihak dalam mengeksplorasi sumber daya panas bumi yang belum termanfaatkan di Blok Way Ratai.

"Untuk membantu dan berkontribusi bagi Indonesia dalam mencapai tujuan transisi energinya," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024