Emiten Afiliasi Lo Kheng Hong Beli Saham 2 Anak Usaha CTBN

Ini bagian dari upaya diversifikasi bisnis logistik.

Emiten Afiliasi Lo Kheng Hong Beli Saham 2 Anak Usaha CTBN
Logo ABM Investama. (Website ABM Investama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT ABM Investama Tbk (ABMM) akuisisi saham dua entitas anak PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) melalui anak usaha CKB.
  • Anak usaha CTBN yang sahamnya dibeli oleh ABMM adalah PT Sarana Citranusa Kabil (SCN) dan PT Citra Pembina Pengangkutan Industries (CPPI).
  • ABM Group diversifikasi bisnis ke logistik, energi terbarukan, dan pembangkit listrik tenaga biogas untuk hasil positif sesuai ekspektasi.

Jakarta, FORTUNE - Salah satu emiten portofolio Lo Kheng Hong, PT ABM Investama Tbk (ABMM), mengAkuisisi saham dua entitas anak PT Citra Tubindo Tbk (CTBN).

Aksi itu dilakukan melalui anak usaha ABM Investama, yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB), dengan menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli saham (PPJB) dengan Citra Tubindo. Ada dua anak usaha CTBN yang sahamnya dibeli oleh perseroan.

Adapun, anak usaha CTBN pertama yang sahamnya dibeli oleh ABMM adalah PT Sarana Citranusa Kabil (SCN), yang bergerak di aktivitas pelayaran kepelabuhanan laut dan kegiatan terkait lainnya. Melalui PPJB tersebut, sebesar 99,94 persen saham SCN akan diakuisisi oleh CKB. 

ABMM juga mengambil alih 99,9 persen saham PT Citra Pembina Pengangkutan Industries (CPPI), entitas anak CTBN yang bergerak di jasa kepelabuhanan.

"Penandatanganan PPJB atas saham SCN dan CPPI ini merupakan upaya perseroan dalam mengembangkan bisnis logistik," jelas Corporate Secretary ABMM, Hans Manoe dalam keterbukaan informasi, Senin (25/11).

Dari sisi logistik, bisnis ABM Group turut didukung oleh Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) yang tersebar di 43 daerah dan 22 provinsi Indonesia, yang berhasil mencatatkan on time delivery (OTD) sebesar 94,67 persen pada 2023. Sanggar Sarana Baja (SSB) pun memiliki kontrak kerja dengan beberapa perusahaan raksasa dalam bentuk proyek infrastruktur di sektor pertambangan, yang mencapai productive hours sebanyak 2,3 juta jam sepanjang 2023.

Sebelum ini, Manajemen ABMM menyatakan, perseroan memang meninjau segala peluang untuk mendiversifikasi bisnis grupnya. Tak terbatas pada mineral saja. Dalam melakukan rencana investasi bisnis, ABM pun menetapkan pedoman berinvestasi agar hasilnya positif sesuai ekspektasi.

Adapun, ABM Group sendiri telah masuk ke bisnis energi terbarukan. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, yang sudah beroperasi penuh sejak 2022 di wilayah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Untuk saat ini, perseroan memiliki rencana untuk mengembangkan bisnis pembangkit tersebut agar bisa diimplementasikan ke wilayah lainnya," demikian pernyataan Manajemen ABM Group dalam paparan publik perseroan pada Mei 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers