Jakarta, FORTUNE - Emiten pelayaran milik konglomerasi Hasnur Group, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) melebarkan sayap bisnis ke pasar regional setelah memperoleh kontrak pengiriman batu bara ke Vietnam.
Kontrak ini merupakan bagian dari kontrak pengangkutan jangka panjang yang diterima oleh perusahaan sejak 2011 dan telah diperpanjang hingga 10 tahun ke depan. Langkah itu dimulai dengan pembongkaran kargo batu bara di Pelabuhan GoDau pada pekan lalu.
Menurut Direktur Operasional Hasnur Internasional Shipping, Soma Ariyaka, “Muatan batu bara kurang lebih 10.400 metrik ton (MT) itu adalah milik salah satu mitra jangka panjang kami.”
Pada hari pengumuman kontrak, saham HAIS terpantau menguat 0,91 persen ke level 222. Sepekan belakangan, sahamnya telah bergerak di zona merah dengan tingkat pelemahan 8,26 persen.
Namun, selama sebulan terakhir, harga HAIS terpantau sudah melambung 31,36 persen. Begitu pula sepanjang perdagangan 2022, dengan tingkat kenaikan harga 28,32 persen.
Dampak ekspansi HAIS pada pertumbuhan bisnis
Soma menyatakan optimismenya ekspansi tersebut dapat mendatangkan keuntungan terhadap bisnis kargo perseroan pada 2022 yang ditargetkan tumbuh sebesar 5–10 persen.
Selama 2021, HAIS memperoleh total muatan 7,4 juta MT kargo; pencapaian tertinggi sepanjang perusahaan asal Kalimantan Selatan itu beroperasi.
Saat ini, HAIS tercatat mempunyai dan mengoperasikan 12 pasang kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas mulai dari 7.500–10.000 MT. Perseroan mengklaim, semua kapal itu dalam kondisi prima.
Hasnur Internasional Shipping merupakan entitas anak dari Hasnur Group, yang didirikan oleh Abdussamad Sulaiman HB dan Nurhayati. HAIS sendiri menaungi dua anak usaha, yakni PT Hasnur Mitra Sarana dan PT Hasnur Resources Terminal.