Jakarta, FORTUNE - Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), berencana mengambil alih 90,11 persen saham dalam PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) melalui PT iForte Solusi Infotek.
Akuisisi itu akan perseroan lakukan lewat tahapan tender atau lelang oleh PT Bakti Taruna Sejati (pemegang saham mayoritas IBST), sejumlah pemegang saham minoritas IBST. PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) selaku anak usaha TOWR pun berpartisipasi dalam pelaksanaan lelang.
Selepas serangkaian proses lelang itu, Protelindo terpilih sebagai pemenang (preferred bidder). Setelahnya, Protelindo pun menunjuk iForte, anak usahanya, menjadi pihak pembeli dari rencana pengambilalihan saham IBST.
"Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan saham itu, pembeli akan menjadi pengendali baru IBST," tulis Direktur iForte Solusi Infotek, Hartono Tanuwidjaja dan Handoko Siputro dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/6).
Adapun, akuisisi mayoritas saham IBST oleh iForte bertujuan sebagai upaya pengembangan serta perluasan jaringan usaha. Yang pada akhirnya diharap dapat memperkuat posisi bisnis Grup Sarana Menara Nusantara di bidang digital infrastruktur telekomunikasi.
Negosiasi rencana akuisisi
Negosiasi yang berkaitan dengan rencana akuisisi saham IBST oleh iForte dilaksanakan secara langsung antara pihak pembeli dan para penjual.
Apa saja materi yang masih dalam tahap diskusi itu? "Mengenai nilai final rencana pengambilalihan dan waktu penyelesaian rencana pengambilalihan," demikian menurut Hartono dan Handoko.
Dus, sampai dengan pengumuman mengenai rencana akuisisi, iForte tak memiliki saham yang diterbitkan oleh IBST. Baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, setelah mencapai kata mufakat dan transaksi rampung, iForte selaku pengendali baru IBST akan menggelar penawaran tender wajib sesuai ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/2018. Pelaksanaannya akan mengikuti aturan yang berlaku di pasar modal.
Sebagai cucu usaha TOWR, iForte bergerak di bidang perdagangan besar peralatan telekomunikasi, konstruksi sentral telekomunikasi, instalasi telekomunikasi, internet service provider, jasa interkoneksi internet, dan aktivitas telekomunikasi satelit.
Menyusul kabar soal rencana akuisisi itu, saham TOWR ditutup turun 1,40 persen ke harga Rp705 pada akhir perdagangan Rabu.