Garuda Metalindo (BOLT) Bidik Pendapatan 2024 Naik hingga 9%

Ini tiga katalis pertumbuhannya.

Garuda Metalindo (BOLT) Bidik Pendapatan 2024 Naik hingga 9%
Fasilitas produksi PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menargetkan pertumbuhan pendapatan 6-9% pada 2024, didorong oleh ekspor dan rantai pasokan kendaraan listrik.
  • BOLT mencatat penurunan pendapatan sebesar 8,1% pada paruh pertama 2024, dengan laba bersih terkoreksi 55,5%.
  • Perusahaan juga memperluas strategi pertumbuhan dengan masuk ke pasar internasional dan diversifikasi jangkauan domestiknya di berbagai industri.

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 6–9 persen (YoY) pada 2024 di tengah tantangan industri otomotif di paruh I.

Target itu dilandasi oleh kinerja ekspor dan rantai pasokan kendaraan listrik (EV) yang berkembang. Selain itu, sebagai pemasok komponen otomotif, BOLT akan memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka menengah hingga jangka panjang.

Menurut Direktur BOLT, Anthony Wijaya, kans itu didukung oleh insentif pajak. "Peluang ini sangat signifikan karena pemerintah menerapkan persyaratan konten lokal minimum (TKDN), mendorong penggunaan komponen yang diproduksi dalam negeri," jelasnya dalam keterangannya, Selasa (20/8).

Adapun, BOLT membukukan pendapatan senilai Rp704 miliar pada paruh pertama 2024, menurun 8,1 persen (YoY) dari Rp765 miliar pada periode yang sama di 2023.

Pendapatan segmen yang paling terkontraksi adalah autoparts atau suku cadang mobil, yakni 32,5 persen (YoY), dari Rp81 miliar menjadi Rp55 miliar. Sementara itu, segmen motorcycle parts atau suku cadang motor menurun 8,7 persen (YoY) dari Rp272 miliar menjadi Rp248 miliar. Kemudian, pendapatan dari segmen industri lainnya terkoreksi 2,9 persen (YoY) dari Rp413 miliar menjadi Rp401 miliar.

Sejalan dengan itu, laba bersih perseroan pun tertekan 55,5 persen (YoY) dari Rp68 miliar menjadi Rp30 miliar pada semester pertama 2024, dengan margin laba bersih sebesar 4,3 persen, terpangkas dari 8,9 persen pada paruh pertama 2023.

Secara khusus, dari segi operasional, produksi kendaraan roda empat perseroan turun 9,46 persen (QoQ) pada kuartal II 2024.

"Pada kuartal mendatang, kami memperkirakan pemulihan penjualan untuk suku cadang kendaraan roda dua dan empat seiring dengan kembali normalnya jumlah hari kerja dan perluasan pasar yang mendukung prospek pertumbuhan lebih kuat," jelas Anthony.

Di luar sektor otomotif, BOLT secara strategis memperluas strategi pertumbuhan dengan memasuki pasar internasional dan mendiversifikasi jangkauan domestiknya di berbagai industri. Ini termasuk memasok komponen dan fastener untuk sektor furnitur dan infrastruktur.

Anthony berujar, "Diversifikasi strategis ini tidak hanya memperkuat posisi pasar BOLT tetapi juga meningkatkan ketahanannya terhadap fluktuasi spesifik industri."

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Pemerintah Siap Bangun Pembangkit Listrik EBT Senilai US$235 Miliar
Apa Itu Liabilitas? Ini Pengertian, Jenis Hingga Cara Analisanya
Apa Itu Buyback Saham? Ini Arti, Jenis, dan Tujuannya
Apa itu Saham Beredar dalam Investasi Saham? Ini Arti & Fungsinya
Menperin Ungkap Penyebab Porsi Susu Impor Capai 80 Persen
6 Ide Bisnis di Perumahan yang Menguntungkan dan Bisa Anda Coba!