Jakarta, FORTUNE - Emiten makanan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada para pemegang saham senilai Rp219,2 miliar atau Rp6 per saham.
Rasio pembangian ini mencakup 51,69 persen dari laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp424,8 miliar. Selain untuk pembagian dividen, laba bersih juga akan dialokasikan sebagai cadangan wajib (Rp2 miliar) dan cadangan umum yang penggunaannya belum ditentukan (Rp203,6 miliar).
"Pembagian dividen ini sudah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis serta antisipasi risiko yang berpotensi terjadi di masa yang akan datang.” kata Direktur Garudafood, Paulus Tedjosutikno dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (31/3).
Emiten milik taipan Sudhamek Agoeng Waspodo ini juga mencatat kenaikan laba per saham 64,8 persen dari Rp7,0 menjadi Rp11,6 berkat aksi stock split pertengahan 2021.
“Sehingga nilai nominal per saham jadi Rp20,” imbuh Paulus.
.
Kinerja bisnis GOOD pada 2021
Sebagai informasi, sepanjang 2021 perusahaan membukukan kenaikan penjualan 14 persen (yoy) menjadi Rp8,79 triliun. GOOD juga berhasil mengerek laba bersih sebesar 64 persen senilai Rp424,83 miliar pada 2021, dibandingkan setahun sebelumnya.
Kontribusi penjulan perusahaan 86,8 persen masih disumbang oleh kategori makanan. Penjualan Garudafood naik14,5 persen (yoy) menjadi Rp7,63 triliun. Sementara, kategori minuman bertumbuh 10,5 persen (yoy).
Mayoritas penjualan Garudafood masih berasal dari pasar domestik (95,6 persen) atau setara Rp8,41 triliun, meningkat 14,3 persen (yoy). Sementara di pasar ekspor, penjualannya baru bertumbuh 7,1 persen (yoy) ke Rp390,7 miliar.
Paulus mengatakan, kinerja positif itu didukung oleh pemulihan ekonomi Tanah Air yang kian membaik berkat digencarkannya vaksin booster dua bulan belakangan.
“Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan daya beli masyarakat sehingga berkontribusi pada pemulihan kinerja perseroan,” katanya.
Strategi Garudafood pada 2022
Di tengah situasi ketidakpastian, perseroan memaparkan sejumlah strateginya untuk menjaga pertumbuhan kinerja sepanjang 2022 sebagai berikut:
- Ekspansi jaringan distribusi toko ritel dan digital, seperti lewat Mitra Tokopedia, Mitra SNS I Do (MiSiDo), dan e-commerce.
- Melakukan diversifikasi pemasok dan subtitusi bahan tanpa mengurangi kualitas produk.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan strategis.
- Efisiensi di semua lini bisnis, tanpa mengabaikan sistem jaminan mutu yang sudah teruji.
Tahun ini, Garudafood akan melanjutkan strategi itu untuk menyiasati tantangan seperti kenaikan harga bahan baku akibat ketidakstabilan kondisi geopolitik. Perseroan juga menyiapkan capex sejumlah Rp350 miliar guna menjaga kualitas dan kapasitas bisnis perseroan ataupun bisnis entitas anak.
“Di awal tahun kinerja kami terus membaik dibanding tahun sebelumnya. Kami harap upaya pemerintah untuk mendukung sektor riil terus berlanjut,” ujar Paulus.