Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melepas bisnis GoTo Logistics. Apa GoSend termasuk dalam bisnis yang dilepas oleh perseroan?
Jawabannya, tidak. Grup Goto memang menandatangani perjanjial jual-beli bersyarat untuk melakukan divestasi kepemilikan atas bisnis pengiriman dan pemenuhan (fulfillment) pendukung Tokopedia. Setelah transaksi, Goto Logistics pun akan didekonsolidasi dari Grup GoTo.
Presiden Direktur Grup GoTo, Patrick Walujo menambahkan, nantinya operasional GoTo Logistics yang terkait Tokopedia akan dikembalikan kepada perusahaan e-commerce itu.
"Bagian kedua dari bisnis itu adalah yang tak terkait dengan layanan Tokopedia dan ini adalah bagian bisnis B2B yang akan tetap bersama Grup GoTo," ujar Patrick di earning calls Grup GoTo, dikutp Selasa (30/4).
Selain itu, transaksi tersebut juga tak akan berdampak kepada GoSend karena layanan itu bagian dari bisnis on-demand services (ODS) Grup GoTo, yakni Gojek.
Ia mengatakan, "GoSend tak pernah menjadi bagian GoTo Logistics, itu selalu jadi bagian bisnis ODS Grup GoTo dan akan tetap bersama kami."
Pada tingkat Grup, GoTo menyajikan informasi kinerja proforma dengan mengasumsikan Tokopedia dan bisnis terkait pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi per tanggal 1 Januari 2023. Alasannya, agar bisa menampilkan perbandingan kinerja tahunan yang konsisten dalam rangka pelaporan kinerja kuartal I 2024. Penyajian indikator kinerja di tingkat segmen adalah sesuai dengan yang dilaporkan.
Kinerja GOTO di kuartal I 2024
GTV inti GOTO pada kuartal I 2024 mencapai Rp54,6 triliun, tumbuh 32 persen (YoY). Lebih lanjut, GTV Grup berjumlah Rp116,5 triliun, meningkat 20 persen (YoY).
Sementara itu, pendapatan bruto GOTO mencapai Rp4,2 triliun, naik 18 persen (YoY). Pendapatan bersih perseroan pun naik 63 persen (YoY), menjadi Rp3,1 triliun.
GOTO pun meraih EBITDA yang disesuaikan sebesar -Rp102 miliar, -0,09% dari GTV, dengan penurunan kerugian sebesar 89 persen (YoY).
Penyebabnya adalah pelaksanaan rencana peningkatan investasi untuk ekspansi bisnis teknologi finansial GoTo, serta perlambatan yang disebabkan oleh kondisi musiman pada segmen ODS pada Januari dan Februari 2024.
Grup GoTo membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp420 miliar pada 1Q2024, yang merupakan penurunan kerugian sebesar 85 persen (YoY). Penopangnya adalah peningkatan pendapatan dan pengelolaan beban operasional yang semakin efisien.
Yang mana, GOTO berhasil mencatatkan penurunan beban insentif dan pemasaran produk sebesar 31 persen (YoY). Begitu pula dengan beban kas rutin tetap yang turun 25 persen (YoY).
Selain itu, biaya korporasi rutin yang dilaporkan, yang dapat dialokasikan kepada masing-masing segmen bisnis sesuai dengan atribusinya, turun 30 persen (YoY) mencapai Rp218 miliar.