Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, (11/4). Pada awal pembukaan, saham GoTo menguat di level Rp400 atau naik 18,34 persen dibandingkan harga penawaran di level Rp338 per saham.
Hingga pukul 10.26 WIB, harga saham GOTO bergerak di level Rp396 per saham dan ditransaksikan sebanyak 190.381 kali dengan volume 7,33 miliar saham dengan nilai transaksi Rp2,87 triliun.
GOTO menjadi emiten ke-15 BEI pada 2022. Melalui penawaran umum perdana, decacorn ini menghimpun dana senilai Rp15,8 triliun, terdiri dari Rp13,7 triliun dari proses IPO (Initial Public Offering). Sementara itu, Rp2,1 triliun lainnya berasal dari saham treasuri dalam opsi penjatahan lebih (greenshoe).
Dari segi dana terhimpun, IPO GOTO menduduki posisi ketiga terbesar di Asia dan kelima di dunia pada 2022. Tercatat sedikitnya ada 300 ribu investor yang mengikuti proses penawaran umum saham GOTO.
“Meski (IPO) berlangsung di tengah gejolak pasar global, ketertarikan yang tinggi dari para investor mencerminkan tingginya permintaan atas layanan on-demand, e-commerce, dan tekfin di Asia Tenggara, serta kepercayaan pada posisi GOTO sebagai ekosistem digital terintegrasi terbesar di Indonesia,” ujar CEO Grup GOTO, Andre Soelistyo di seremoni pencatatan saham hari ini.
IHSG dan IDXTECHNO menguat
Bersamaan dengan pencatatan saham GOTO, IHSG terpantau menghijau pada perdagangan sesi I hari ini. Hingga pukul 10.24 WIB, IHSG naik 1,2 persen ke level 7.297,98.
Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO), turut menguat 3,50 persen ke level 9.196,57 setelah dibuka di level 8.885,36 pada awal pekan ini.
Dengan kapitalisasi IPO GOTO yang tergolong jumbo, penguatan sahamnya akan berdampak langsung pada indeks sektoral.
Melalui aksi korporasi besar itu, GoTo menawarkan 46,7 miliar lembar saham Seri A, gabungan dari saham baru dan saham treasuri (untuk opsi penjatahan lebih) dengan harga penawaran Rp338, mencerminkan kapitalisasi pasar Rp400,3 triliun.
Strategi pertumbuhan jangka panjang GOTO
Meskipun masih memiliki rapor merah pada saat IPO, tetapi perseroan menyatakan telah menyiapkan strategi pertumbuhan jangka panjang. Dana IPO bahkan akan dipakai untuk keperluan modal kerja demi rencana yang terdiri dari empat pilar, yaitu:
- Mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GOTO.
- Memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat atau hyperlocal yang disokong pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat sinergi dalam ekosistem.
- Investasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan tinggi, termasuk memperdalam penetrasi di pasar domestik, Singapura, dan Vietnam. Baik itu investasi strategis, teknologi, infrastruktur, maupun transisi menuju kendaraan listrik.
Sebagai informasi, nilai transaksi bruto tahunan GOTO secara proforma mencapai Rp414,2 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Untuk pendapatan bruto proforma dalam periode serupa mencapai Rp15,1 triliun. Jumlah pesanan proformanya 2 miliar , dengan lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi selama masa itu.
GOTO telah menggandeng lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, serta lebih dari 14 juta pedagang.