Jakarta, FORTUNE - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali menyalurkan modal untuk pembangunan Bandar Udara (Bandara) Dhoho, Kediri, Jawa Timur. Total investasinya pun menjadi Rp14 triliun.
Lewat keterbukaan informasi, GGRM mengumumkan penyetoran tambahan modal senilai Rp1 triliun ke PT Surya Dhoho Investama (SDHI), entitas anaknya. Sebelumnya, perseroan sudah menyetorkan modal senilai Rp13 triliun.
"Transaksi afiliasi yang bertujuan meningkatkan modal SDHI tersebut, dilakukan guna mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandara Dhoho yang dibangun perseroan melalui SDHI," tulis Direktur GGRM, Heru Budiman dan Istata T. Siddharta dalam suratnya, dikutip Kamis (1/2).
Lebih lanjut, penyetoran modal ditempatkan dan disetor tersebut akan dilakukan secara bertahap. Adapun, penyetoran awal sudah perseroan lakukan pada 31 Januari 2024.
Dus, kini perseroan menguasai saham senilai Rp13,99 triliun atas SDHI. Sementara itu, sisanya dimiliki oleh PT Suryaduta Investama.
Diharapkan beroperasi pada 2024
Sebelumnya, pada Desember 2023, Manajemen GGRM mengungkap bahwa pembangunan proyek Bandara Dhoho masih berjalan sesuai rencana. Harapannya, bandar udara itu sudah bisa beroperasi pada 2024.
Gudang Garam sendiri memperkirakan, belanja modal atau capital expenditure pada 2024 tidak akan sebesar 2023 dan 2022. Sebab, pembangunan bandara sudah hampir rampung. Ditambah, selama ini, pendanaan pembangunan bandara itu berasal dari keuntungan perseroan.
"Diperkirakan ada penambahan biaya sebesar Rp3 triliun," kata Manajemen di acara paparan publik (public expose).
Meski belum resmi dibuka, GGRM sudah mengamankan kerja sama yang berkaitan dengan Bandara Dhoho, Kediri. Salah satunya, dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN).
Pada 30 November 2023, SDHI telah menandatangani kerja sama induk tentang penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak penerbangan di Bandara Dhoho, serta kerja sama komersial tentang penyelenggaraan usaha penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak penerbangan di Bandara Dhoho.
"Dalam kerja sama ini, PPN akan berkontribusi dalam perencanaan ataupun pengelolaan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Dhoho, Kediri," kata Heru dan Istata dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada Kamis (1/2) pukul 09.28 WIB, saham GGRM tercatat melemah 0,51 persen ke harga Rp19.600 per saham. Volume transaksinya mencapai 103.000 saham, dengan nilai transaksi Rp2,04 miliar, serta frekuensi transaksi 215 kali.