Habis AADI dan MR. DIY, 17 Perusahaan Besar yang Antre IPO

Mayoritas berasal dari sektor konsumer.

Habis AADI dan MR. DIY, 17 Perusahaan Besar yang Antre IPO
Ilustrasi IPO. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • 17 perusahaan besar dan 6 perusahaan menengah siap melantai di BEI
  • Mayoritas perusahaan berasal dari sektor consumer non-cyclicals, energi, dan consumer cyclicals
  • 39 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI dengan dana Rp5,87 triliun
  • 124 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana Rp116,6 triliun
  • 24 emisi obligasi dari 18 penerbit EBUS dengan sektor terbanyak adalah keuangan dan energi
  • 15 perusahaan telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp34,42 triliun

Jakarta, FORTUNE - Setelah dua IPO jumbo dari PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dan PT Duta Intiguna Yasa Tbk (MDIY), masih ada belasan perusahaan besar yang mengantre untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampai dengan 29 November 2024, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. 17 di antaranya memiliki aset skala besar (di atas Rp250 miliar), enam perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar), serta dua perusahaan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar).

Dari segi sektor, mayoritas perusahaan berasal dari sektor consumer non-cyclicals (20,0 persen), perusahaan sektor energi (16,0 persen), perusahaan consumer cyclicals (12,0 persen), perusahaan sektor finansial (12,0 persen), perusahaan sektor perindustrian (12,0 persen), perusahaan sektor kesehatan (8,0 persen), perusahaan sektor bahan baku (4,0 persen), serta perusahaan sektor transportasi dan logistik (4,0 persen).

Adapun, hingga 29 November 2024, tercatat sudah ada 39 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun berjumlah Rp5,87 triliun.

Antrean pencatatan obligasi

Bersamaan dengan itu, BEI melaporkan sudah ada 124 emisi dari 65 penerbit EBUS. Dana yang terhimpun berjumlah Rp116,6 triliun.

Selanjutnya, masih ada 24 emisi dari 18 penerbit EBUS yang berada di antrean obligasi, dengan klasifikasi sektor sebagai berikut:

  • Tujuh perusahaan dari sektor keuangan.
  • Tiga perusahaan dari sektor energi.
  • Dua perusahaan dari sektor bahan baku.
  • Dua perusahaan dari sektor perindustrian.
  • Satu perusahaan dari sektor infrastruktur.
  • Satu perusahaan dari sektor properti dan real estate.
  • Satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.
  • Satu perusahaan dari consumer cyclicals.

Selain itu, untuk rights issue, masih ada 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp34,42 triliun. Lebih lanjut, ada delapan emiten yang mengantre untuk melaksanakan rights issue, yang berasal dari sektor: perusahaan dari sektor bahan baku (37,5 persen), energi (25,0 persen), kesehatan (25,0 persen), dan infrastruktur (12,5 persen).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 02 December 2024
15 Bank Bangkrut di 2024, LPS Bayarkan Klaim Simpanan Rp735 Miliar
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 02 December 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 02 December 2024
Harga Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) Hari Ini, 02 December 2024
Apindo Khawatirkan Timbul Arus PHK Usai UMP 2025 Naik 6,5 Persen