Jakarta, FORTUNE - Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang dulunya bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, kembali tertekan pada Jumat (29/11) ini, setelah mengalami auto reject bawah kemarin.
Dikutip dari IDX Mobile, saham ADRO amblas 22,83 persen ke harga Rp2.130 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, dari harga penutupan kemarin: Rp2.760. Pada awal perdagangan, saham ADRO bahkan sempat jatuh ke harga Rp2.070.
Pelemahan saham ADRO hari ini melanjutkan koreksi yang terjadi pada Kamis (28/11), ketika saham tersebut merosot 24,80 persen atau menyentuh ARB. Selama seminggu terakhir, koreksi ADRO pun sudah mencapai 43,20 persen.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) mencatat, itu karena aksi jual masif terhadap saham ADRO. Yang mana, gelombang jual besar-besaran itu terjadi seiring dengan tanggal ex dividen (28/11), momen saat investor sudah menandai hak atas dividen pada cum dividen yang ditentukan pada Selasa (26/11) lalu.
Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp41,6 triliun atau Rp1.355 per saham.
Peluang rebound ADRO
Di tengah pelemahan harga ADRO itu, bagaimana peluang rebound saham tersebut? Bagaimana prospeknya ke depan?
Baru-baru ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) merevisi target harga ADRO dari Rp3.710 menjadi Rp3.650. Sementara itu, proyeksi rasio price to earning (P/E) ADRO dari MASI adalah 4,9 kali (2024) dan 5,5 kali (2025), dengan prediksi ROE 14,9 persen (2024) dan 13,1 persen (2025).
Dengan target tersebut, MASI menilai, fundamental ADRO masih kuat, dengan dividen yang solid di tengah risiko valuasi. Proyeksi yield dividen ADRO dari MASI adalah 9,8 persen (2024) dan 8,7 persen (2025).
Analis dan Praktisi Pasar Modal, Hans Kwee menilai, dalam jangka panjang, prospek ADRO masih cemerlang sejalan dengan transisi ke energi terbarukan. "Karena ADRO itu kan sudah spin-off divisi batu baranya. Nah, dia kan akan jadi perusahaan energi terbarukan, ke depannya ke panel surya, ini sebenarnya lebih prospek daripada geotermal," jelas Hans saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis.