Habis ARB, Saham ADRO Lanjut Merosot 22% Jumat Sesi I

Bagaimana peluang rebound dan prospek ADRO ke depan?

Habis ARB, Saham ADRO Lanjut Merosot 22% Jumat Sesi I
ilustrasi PT Adaro Indonesia (youtube.com/Adaro Energy Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Saham ADRO turun 22,83% ke Rp2.130 pada Jumat (29/11) dari Rp2.760 kemarin.
  • Koreksi saham ADRO terjadi selama seminggu terakhir, mencapai 43,20% karena aksi jual masif dan tanggal ex dividen.
  • Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi target harga ADRO menjadi Rp3.650 dengan proyeksi fundamental yang kuat.

Jakarta, FORTUNE - Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang dulunya bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, kembali tertekan pada Jumat (29/11) ini, setelah mengalami auto reject bawah kemarin.

Dikutip dari IDX Mobile, saham ADRO amblas 22,83 persen ke harga Rp2.130 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, dari harga penutupan kemarin: Rp2.760. Pada awal perdagangan, saham ADRO bahkan sempat jatuh ke harga Rp2.070.

Pelemahan saham ADRO hari ini melanjutkan koreksi yang terjadi pada Kamis (28/11), ketika saham tersebut merosot 24,80 persen atau menyentuh ARB. Selama seminggu terakhir, koreksi ADRO pun sudah mencapai 43,20 persen. 

Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) mencatat, itu karena aksi jual masif terhadap saham ADRO. Yang mana, gelombang jual besar-besaran itu terjadi seiring dengan tanggal ex dividen (28/11), momen saat investor sudah menandai hak atas dividen pada cum dividen yang ditentukan pada Selasa (26/11) lalu.

Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp41,6 triliun atau Rp1.355 per saham.

Peluang rebound ADRO

Di tengah pelemahan harga ADRO itu, bagaimana peluang rebound saham tersebut? Bagaimana prospeknya ke depan?

Baru-baru ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) merevisi target harga ADRO dari Rp3.710 menjadi Rp3.650. Sementara itu, proyeksi rasio price to earning (P/E) ADRO dari MASI adalah 4,9 kali (2024) dan 5,5 kali (2025), dengan prediksi ROE 14,9 persen (2024) dan 13,1 persen (2025).

Dengan target tersebut, MASI menilai, fundamental ADRO masih kuat, dengan dividen yang solid di tengah risiko valuasi. Proyeksi yield dividen ADRO dari MASI adalah 9,8 persen (2024) dan 8,7 persen (2025).

Analis dan Praktisi Pasar Modal, Hans Kwee menilai, dalam jangka panjang, prospek ADRO masih cemerlang sejalan dengan transisi ke energi terbarukan. "Karena ADRO itu kan sudah spin-off divisi batu baranya. Nah, dia kan akan jadi perusahaan energi terbarukan, ke depannya ke panel surya, ini sebenarnya lebih prospek daripada geotermal," jelas Hans saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 28 November 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 28 November 2024
Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru Non-ASN Rp2 Juta Hari Ini
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 29 November 2024
IPO Adaro Andalan Indonesia: Harga Final Rp5.550/Saham
Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Hari Ini, 28 November 2024