Jakarta, FORTUNE - Emiten jasa internet PT Remala Abadi Tbk (DATA) akan mengakuisisi 85 persen saham PT Fiber Media Indonesia (FMI), setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/5) ini.
Remala Abadi bakal mengambil alih 850 lembar saham FMI menggunakan dana senilai Rp19,97 miliar, yang diambil dari hasil IPO (Initial Public Offering).
"Rencananya kami akan ambil alih saham FMI sebanyak 850 saham atau sama dengan 85 persen dari seluruh modal ditempatkan atau disetor penuh FMI," kata Direktur Utama DATA, Richard Kartawijaya di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah seremoni pencatatan, Selasa.
Setelah transaksi itu selesai, maka DATA akan menjadi pemegang saham pengendali dari FMI. "Dengan menjadi pemegang saham pengendali FMI, perseroan memitigasi ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam melakukan distribusi kepada para pelanggan," demikian menurut Manajemen DATA dalam prospektus IPO-nya.
Dikutip dari prospektus, pada Januari 2024, perseroan sudah melakukan pembayaran uang muka Rp25 miliar berdasarkan Pengikatan Pengoperan Hak Atas Saham FMI. Sisa pembayaran senilai Rp19,97 miliar harus DATA bayarkan paling lambat pada tanggal penandatanganan akta pemindahan hak atas saham-saham FMI.
"DATA akan menandatangani akta itu maksimal 1 bulan setelah tanggal pencatatan," kata Manajemen.
FMI adalah perusahaan yang menawarkan layanan infrastruktur telekomunikasi yang sudah berjalan sejak 2009. Dengan basis di Jabodetabek, FMI memiliki jaringan fiber optik 1.300 kilometer (KM).
Rencana ekspansi jaringan
Sepanjang 2024, DATA berharap untuk memperluas jaringan optik fiber hingga 10.000 kilometer (KM) di area Jawa sampai dengan Bali. Untuk sekarang, jaringan optik fiber DATA telah mencapai 8.500 KM.
"Kami akan memperbanyak jumlah fiber optic yang sudah ada, memperbanyak jumlah pelanggan, juga akan sangat fokus dalam lingkup bisnis [klien] kami: korporasi, pemerintah, dan perumahan," kata Richard.
Saat ini, jaringan Remala Abadi sudah tersebar di Jabodetabek, dengan lebih dari 170.000 fiber access terminal dan 130.000 homepass yang sudah terpasang. Itu telah menghubungkan lebih dari 15.000 rumah, 6.000 perkantoran, dan 70 persen pusat data di Jabodetabek.
Saham DATA menguat 34,04 persen ke harga Rp252 pada hari pertama perdagangannya, dari harga penawaran final Rp188.
Adapun, DATA menjual 275 juta saham atau 20 persen saham melalui IPO pada hari ini. Dengan harga penawaran final Rp188, perseroan menghimpun dana IPO senilai Rp51,70 miliar.
Di luar kebutuhan akuisisi saham FMI, berikut ini alokasi penggunaan dana IPO DATA lainnya:
- Rp26,88 miliar untuk pembelian aset, yang mencakup:
- Rp16,91 miliar untuk membeli aset tetap DWDM (Dense Wavelength-Division Multiplexing).
- Rp6,23 miliar untuk membeli tiang jaringan fiber optic.
- Rp2,77 miliar untuk membeli kabel fiber optic.
- Rp976,69 juta untuk membeli dua aset tetap, berupa tanah dan bangunan serta ruko yang berlokasi Ciputat dan Cibinong.
- Sisanya untuk modal kerja, seperti pemasaran dan promosi.