Jakarta, FORTUNE - Harta Kekayaan Prajogo Pangestu terpangkas US$5,5 miliar (sekitar Rp85,65 triliun) atau 12,76 persen menjadi US$37,5 miliar hanya dalam sehari, Jumat (12/1).
Itu mengacu pada data The World's Real-time Billionaires dari Forbes per Jumat.
Tak hanya itu, Prajogo Pangestu juga termasuk salah satu dari lima miliarder yang termasuk top losers hari ini dalam daftar orang terkaya di dunia itu. Empat taipan lainnya adalah Warren Buffett (-US$1,3 miliar), Gregorio Perez Companc (-US$1,6 miliar), Elon Musk (-US$4,8 miliar), dan Bernard Arnault (-US$5,8 miliar).
Sepanjang Januari 2024 ini, sejumlah saham afiliasi Prajogo Pangestu di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat dalam daftar 10 saham dengan koreksi terdalam berdasarkan laporan statistik BEI.
Per 12 Januari 2024, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sudah terkoreksi 37,1 persen sejak awal perdagangan 2024. Begitu juga dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang sudah melemah 32,2 persen dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan tingkat pelemahan 19,9 persen.
Sebelumnya, pada Selasa (9/1), kekayaan Prajogo Pangestu pun tercatat anjlok US$11,4 miliar (sekitar Rp177,59 triliun) dalam sehari. Itu karena saham BREN dan TPIA yang amblas masing-masing sebesar 20 persen menjadi Rp5.400 dan Rp4.220 per saham.
Sementara pada Jumat ini, saham BREN tercatat melemah 6,93 persen ke harga Rp4.700 per saham. TPIA terkoreksi 4,04 persen ke Rp3.560, sedangkan BRPT menguat 0,47 persen ke harga Rp1.065.
Analis menilai, penurunan harga saham emiten-emiten afiliasi Prajogo Pangestu terjadi karena berubahnya sentimen investor. "Baik BREN dan TPIA berada di area overbought dan saham-saham jatuh saat investor melihat peluang untuk mengambil keuntungan," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas, Ezaridho Ibnutama, sebagaimana dilansir dari Forbes.
Ia mengatakan, harga saham kedua emiten itu sudah terlalu tinggi untuk matriks saat ini. Kendati demikian, ia berujar, "Jika mengacu pada rencana ekspansi, kontribusi, dan skala saat proyek-proyek masa depan sudah selesai, ia berujar, valuasinya tak terlalu tinggi."
Dus, ia memproyeksikan saham BREN dan TPIA akan sama-sama rebound ke level Rp5.300 dan Rp6.800 per saham di akhir kuartal I 2024.