Hingga 27 Oktober, 2 Sentimen Ini akan Bayangi IHSG

Sentimennya: perkembangan konflik Timur Tengah dan lapkeu Q3

Hingga 27 Oktober, 2 Sentimen Ini akan Bayangi IHSG
Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,57 persen ke level 6.741,96 di akhir perdagangan Senin (23/10), setelah dibuka melemah di level 6.836,80.

Data IDX Mobille menyebut, volume transaksi pasar saham hari ini berjumlah 17,3 miliar saham. Sementara itu, nilai transaksinya Rp8,65 triliun dengan frekuensi transaksi 1,23 juta kali.

Indo Premier Sekuritas mengatakan, pasar Asia dan global mencapai posisi terendah dalam tujuh bulan karena risiko konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Selain itu, prospek suku bunga tinggi yang berlanjut memperburuk sentimen di awal pekan ini..

Pada akhir pekan lalu, Washington memperingatkan risiko signifikan pada kepentingan AS di Timur Tengah, saat Israel kembali menyerang Gaza. Dus, bentrokan di perbatasan pun kian meningkat.

Lantas, bagaimana proyeksi laju IHSG sepekan ke depan?

Sentimen pasar pekan ini

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Sentimen pasar minggu ini yang wajib pelaku pasar saham soroti, yakni: perkembangan konflik Timur Tengah dan rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2023.

"Jika perselisihan militer di Timur Tengah meningkat atau meluas, kemungkinan besar akan terjadi kenaikan tajam pada harga minyak, yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko inflasi yang tinggi dan kemudian dapat memicu kenaikan suku bunga lebih lanjut," jelas Community Lead IPOT, Angga terkait perkembangan situasi di TImur Tengah.

Lebih lanjut, sentimen rilis laporan keuangan kuartal ketiga 2023 juga akan mewarnai indeks minggu ini.

"Beberapa emiten telah merilis kinerjanya seperti bank BCA yang mencatatkan peningkatan laba bersih 25,8 persen secara yoy. Emiten lainnya yang akan turut merilis kinerjanya jelang akhir Oktober," tegasnya.

Selain itu, akan ada sentimen dari data PDB AS pekan ini, yang diproyeksikan naik 4,2 persen (YoY) di kuartal ketiga 2023. Lalu, kenaikan nominal tahunan pun mungkin bisa mencapai 7 persen.

"Di saat yang sama, kenaikan jam kerja di kuartal terakhir menunjukkan peningkatan produktiitas yang kuat dan lonjakan laba perusahaan," tulis Kepala Ekonom JP Morgan, Bruce Kasman dalam catatan risetnya, dikutip dari Indo Premier.

Berdasarkan sejumlah sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas menyoroti 3 saham pada pekan ini hingga 27 Oktober 2023 mendatang, yakni BBNI (Support: 4.700, Resistance: 5.150), ANTM (Support: 1.750, Resistance: 1.950) dan ACES (Support: 770, Resistance: 850).

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga