HM Sampoerna Jual Produk Tembakau Tanpa Asap, Ini Dampaknya

Lalu, apa yang membedakan produk tanpa asap HM Sampoerna?

HM Sampoerna Jual Produk Tembakau Tanpa Asap, Ini Dampaknya
HM Sampoerna. (Shutterstock/Anges van der Logt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) bakal menjual produk tembakau tanpa asap, IQOS Iluma, di 10 kota besar secara nasional. Inovasi itu jadi yang pertama di Asia Tenggara, yang diawali dari Indonesia.

Adapun, 10 kota itu terdiri dari Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Surabaya, dan Denpasar. 

Presiden Direktur HM Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan itu akan jadi produk tembakau alternatif dengan risiko yang lebih rendah untuk perokok dewasa, karena tidak dibakar, tapi dipanaskan. Pada IQOS Iluma, rata-rata tingkat paparan zat kimia berbahaya lebih rendah sampai 95 persen dari rokok.

Sebelumnya, HM Sampoerna telah berinvestasi lebih dari US$186 juta demi mendirikan fasilitas produksi produk itu guna memenuhi permintaan Asia Pasifik dan pasar domestik. Pabrik di Karawang, Jawa Barat itu telah beroperasi sejak kuartal IV-2022 dan diresmikan pada 12 Januari 2023. Ini pabrik produk tembakau tanpa asap pertama di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.

Menurut Analis Ciptadana Sekuritas, Putu Chantika Putri, pembangunan pabrik tersebut berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi HMSP. Karena, itu membidik segmen menengah sampai atas. “Itu tak terlalu sensitif terhadap kenaikan harga [cukai 2023],” katanya kepada Fortune Indonesia pada Januari 2023.

Produk tembakau tanpa asap di pasar global

ilustrasi logo Sampoerna (dok.sampoerna.com)

Secara internasional, produk tembakau tanpa asap milik Philip Morris International (PMI)—induk usaha HMSP—sudah hadir di 73 pasar. Berdasarkan data PMI, terdapat 17,8 juta perokok yang bertransisi ke IQOS, dari rokok biasa.

Tahun lalu, produk tembakau tanpa asap berkontribusi 32 persen atau sekitar US$10,16 miliar terhadap total pendapatan bersih PMI senilai US$31,76 miliar.

Sejak 2008, PMI telah menanamkan modal US$10,5 miliar untuk pengembangan, pembuktian ilmiah, manufaktur, komersialisasi, dan inovasi berkelanjutan dari produk bebas asap. Perusahaan multinasional itu telah memiliki 980 titik penelitian dan pengembangan, terdiri dari peneliti tingkat dunia, mekanik, teknisi, dan staf pendukung. Itu juga termasuk yang berasal dari Indonesia.

Perbedaan rokok biasa dan produk tembakau tanpa asap

ilustrasi perusahaan Sampoerna (dok.sampoerna.com)

Apa saja perbedaan rokok biasa dan produk tembakau tanpa asap inovasi PMI? Produk tembakau tanpa asap tidak membakar tembakau, tapi memanaskannya. Selain itu, produk alternatif itu juga tidak mengandung asap aerosol. Karena tiak ada asap, maka tak ada abu juga pada produk tembakau tanpa asap.

Selain itu, produk tembakau tanpa asap secara signifikan mengurangi paparan kandungan zat kimia berbahaya dibandingkan dengan rokok biasa yang masih banyak masyarakat konsumsi.

Related Topics

HM SampoernaRokok

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya