IHSG 2024 Diproyeksi Capai 8.100, Apa Pendorongnya?

Apa saja sektor yang patut disoroti pada 2024?

IHSG 2024 Diproyeksi Capai 8.100, Apa Pendorongnya?
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi mencapai kisaran 8.100 pada semester II 2024 oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI).

Target itu menyiratkan rasio price to earning atau valuasi rasio harga saham per laba (P/E) 14-15 kali. Dengan perkiraan pertumbuhan earning per share (EPS) sekitar 5-6 persen (YoY).

"Secara valuasi kita lihat IHSG layak untuk dihargai lebih tinggi. Karena secara rasio P/E lebih rendah dari India. Padahal profitabilitas secara ROE (return on equity) itu sama," kata Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Robertus Hardy dalam Media Day MASI, Kamis (14/12).

Adapun, IHSG mencatatkan rasio P/E 12,6 kali dengan ROE 11,1 persen per 30 November 2023 dan suku bunga 6,0 persen. Sebagai perbandingan, Sensex India memiliki rasio P/E 22,9 kali dengan ROE 11,5 persen dan suku bunga 6,5 persen. 

Lebih lanjut, beberapa negara dengan suku bunga dan faktor diskon lebih rendah, seperti Jepang dan Korea, mempunyai valuasi lebih tinggi. Di periode serupa, Indeks Kospi Korea Selatan memilki rasio P/E 10,9 kali dengan ROE 5,0 persen dan suku bunga 3,5 persen. Sementar Indek Nikkei 225 mencatatkan rasio P/E 20,4 kali dengan ROE 6,7 persen dan suku bunga minus 0,1 persen.

Robertus menambahkan, katalis peluang pertumbuhan itu adalah potensi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global, sehingga bisa memicu iklim investasi yang positif bagi pasar. Baik pasar saham maupun obligasi.

Sektor-sektor pilihan MASI ada 2024, yakni sektor perbankan, telekomunikasi, otomotif, logistik, dan sektor lain yang terkait konsumsi.

Sementara itu, Economist CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Wisnu trihatmojo memprediksi IHSG menyentuh level 7.960 pada 2024. Hal itu seiring dengan suku bunga The Fed yang dinilai sudah menyentuh puncaknya. Dambah dengan perkiraan mulai menurunnya suku bunga itu mulai paruh kedua 2024.

"Jika kita asumsikan ekonomi Amerika Serikat (AS) softlanding di 2024 dan ada penurunan suku bunga, baseline IHSG berada di kisaran 7.960 dibandingkan IHSG 2023 pada level 7.250. Jadi meningkat sekitar 10 persen," jelasnya di acara Money Buzz CGS-CIMB Sekuritas, dikutip Kamis.

Proyeksi IHSG hingga penghujung 2023: 7.200-7.300

(kanan) Robertus Hardy, Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan Christopher Rusli, Research Analyst

Menjelang akhir tahun 2023, Robertus memprediksi IHSG masih memiliki potensi menguat ke kisaran 7.200 sampai dengan 7.300. Angka itu lebih rendah dari prediksi awal MASI, yakni 7.400.

Itu didukung oleh aksi mempercantik portofolio oleh investor besar (window dressing) akhir tahun. Itu biasa disebut Santa Claus Rally. Khususnya terjadi di beberapa saham unggulan (blue chip). Saham-saham unggulan itu dinilai masih memiliki valuasi yang cukup menarik.

Beberapa dari saham tersebut adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

ASII dinilai memiliki valuasi rasio P/E yang terus turun mendekati level Maret 2020 meskipun valuasi profitabilitas keuntungan ekuitas (ROE) yang meningkat. Harga saham dan valuasi TLKM juga membaik dari sebelumnya yang turun tajam. Saham blue chip lain adalah EXCL, di mana valuasi rasio harga saham per nilai buku (P/BV)-nya sudah turun ke bawah 1x. 

‘’Meskipun profitabilitas ROE tidak setinggi emiten lain di sektornya, tetapi EXCL memiliki rencana besar untuk mengkonsolidasikan 750.000 pengguna jasa PT Link Net Tbk (LINK). Transaksi ini masih menunggu persetujuan regulator dan diharapkan selesai pada kuartal I/2024.’’ ujarnya. 

Saham AKRA pun disoroti, yang mana rasio P/E perusahaan masih cenderung stagnan, meskipun profitabilitas ROE masih terus mengalami kenaikan. 

Baru-baru ini, perusahaan logistik BBM itu telah menetapkan proyeksi pertumbuhan laba bersih mencapai 12 persen-15 persen (YoY) pada 2024 mendatang. Itu ditopang oleh permintaan BBM dan kimia dasar dari Kawasan Indonesia Timur, terutama dari industri pemurnian-peleburan hasil tambang dan mineral (smelter). 

Selain itu, perseroan juga optimistis penjualan lahan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jatim) akan mendukung kinerjanya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN