IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Didukung Data Ekonomi

Tapi, waspadai fenomena profit taking jangka pendek.

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Didukung Data Ekonomi
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat terbatas, Senin (11/12), setelah ditutup naik 0,67 persen ke level 7.134 pekan lalu (8/12).

Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG akan bergerak pada rentang support 7.120 dan resisten 7.180.

Saham-saham pilihannya hari ini adalah ADMR, HRUM, dan GZCO.

Salah satu sentimen pasar adalah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) terbaru. Perubahan pada Nonfarm Payrolls yang naik dari 150.000 menjadi 199.000, ditopang oleh Average Hourly Earnings (MoM) yang bertumbuh dari 0,2 persen jadi 0,4 persen.

Katalisnya adalah kembalinya para pekerja otomotif hingga 30.000 orang.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan data ketenagakerjaan yang begitu bagus ini tentu memberikan dampak yang kurang baik bagi pelaku pasar dan investor, karena fokus utama Fed adalah inflasi dan ketenagakerjaan.

Inflasi mulai mengalami penurunan, namun terhenti. Data ketenagakerjaan yang meningkat, hanya akan membuat inflasi mampu bertahan lebih lama untuk turun. Saat inflasi turun lebih lama, Fed mulai tak sabar menantikan hal tersebut.

Apalagi, para pejabat Fed masih memiliki rencana menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps apabila inflasi tidak kunjung turun. Hal ini membuat probabilitas kenaikan tingkat suku bunga turun kembali dari 60 persen, menjadi pada kisaran 44.5 persen.

Sentimen lainnya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada November 2023 yang berada pada level 123,6 atau zona optimistis. Penopangnya adalah keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap proyeksi ekonomi.

“Tentu saja akan mendorong daya tahan terhadap turbulensi yang akan hadir pada pekan depan, di tengah gejolak pasar yang sudah kami sampaikan di bagian atas,” jelas Nico dalam riset.

Sentimen IHSG lainnya

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak pada rentang support 7.100, pivot 7.150, dan resisten 7.200.

Saham-saham pilihannya sepekan ini, yakni: CPIN, ADRO, UNTR, ADMR, HRUM, MEDC, dan MAPI.

Mayoritas sentimen berasal dari data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. AS dijadwalkan mengumumkan data inflasi, disusul keputusan FOMC Fed pada 13 Desember 2023. ECB dan BoE juga akan mengadakan pertemuan pada Kamis (14/12). Sementara itu, RDG BI dijadwalkan pada pekan depan. Semuanya diyakini akan menahan suku bunga acuan.

“Secara teknis, IHSG masih berada dalam bullish trend. Meski demikian, terbentuknya upper shadow panjang dan death cross di area overbought membuat IHSG rawan profit taking,” jelas Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Lebih lanjut, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menjelaskan optimisme investor bahwa perekonomian Amerika Serikat hanya akan mengalami soft landing dan diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Kemudian, ditambah dengan kenaikan sejumlah harga komoditas, seperti minyak mentah, batu bara, CPO, nikel, dan tembaga.

Tim CGS-CIMB Sekuritas memprediksi IHSG melanjutkan penguatan pada kisaran support 7.120/7.080 dan resisten 7.200/7.240.

Saham-saham yang mereka soroti, terdiri dari: ARTO, JSMR, GOTO, ISAT, BBRI, dan BBYB.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi