IHSG Diprediksi Tertekan di Awal Pekan, Ini Sebabnya

Ada peluang penguatan, tetapi masih terbatas.

IHSG Diprediksi Tertekan di Awal Pekan, Ini Sebabnya
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih tertekan, Senin (18/9), setelah ditutup naik 0,34 persen ke level 6.982,79 pekan lalu.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, pola gerak IHSG masih berada di pola datar dengan peluang terkoreksi. Akan tetapi, investor bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakumulasi pembelian saham.

"Mengingat IHSG masih berada dalam jalur uptrend dalam jangka panjang dan kondisi ekonomi masih stabi," imbuhnya dalam riset harian.

Ia memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.889 dan resisten di 7.023. Sejumlah saham yang ia soroti hari ini, yakni: SMRA, HMSP, TBIG, TLKM, PWON, BBCA, JSMR, KLBF, dan UNVR.

Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas dengan support di 6.953 dan resisten di 7.008. Akan tetapi, masih ada tekanan menjelang keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunganya. Pilarmas Investindo memprediksi adanya peluang kenaikan tingkat suku bunga lebih lanjut untuk sekarang, walau para investor dan pelaku pasar secara konsensus menilai The Fed akan menjaga tingkat suku bunganya.

"Pelaku pasar dan investor sedang meningkatkan taruhannya dengan terfokus pada penurunan tingkat suku bunga tahun 2024 mengikuti Fed Plot. Sementara itu, narasi The Fed menginginkan tingkat suku bunga berada di posisi lebih lama," jelas tim riset Pilarmas Investindo.

Analisis teknikal pergerakan IHSG hari ini

IHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)

Dari segi analisis teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG sudah berada di akhir wave b dari wave (ii), sehingga pergerakan IHSG rawan terkoreksi untuk membentuk awalan wave c dari wave (ii) menuju rentang 6.737-6.846. Skenario tersebut berlaku selama indeks acuan saham belum bisa menembus level 7.020.

"Pada skenario terbaiknya, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji kembali 7.072, yang mana IHSG akan mengalami ekstensi ke rentang area 7.025-7.037," jelasnya dalam riset harian.

Adapun, level support IHSG berada di 6.869 dan 6.832, sedangkan level resistennya di 7.020 dan 7.053. Lalu, saham-saham pilihan dari MNC Sekuritas, terdiri dari: AKRA, BMRI, GOTO, dan MBMA.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

OJK Digeledah KPK, Juru Bicara Buka Suara
Daftar Saham Lo Kheng Hong, Sektor Keuangan hingga Energi!
Kinerja Smartfren Memburuk, Bosnya Ungkap Persaingan yang Makin Berat
Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T
Siapa Pemilik Sritex? Ini Profil dan Perusahaannya
Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Hari Ini, 20 December 2024