IHSG Diproyeksi Konsolidasi Wajar, Waspada akan Koreksi!

Tapi, proyeksi koreksi IHSG hari ini tak terlalu dalam.

IHSG Diproyeksi Konsolidasi Wajar, Waspada akan Koreksi!
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melaju konsolidatif di tahap wajar, Selasa (21/2), dengan peluang koreksi jangka pendek yang tidak terlalu dalam.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan itu berkat musim rilis kinerja tahunan emiten, yang menjadi penopang laju IHSG sampai beberapa waktu ke depan.

“Tapi, hal itu belum tampak didukung oleh capital inflow yang mengalir deras ke pasar modal kita, sehingga peluang tekanan jangka pendek masih ada,” tulisnya dalam riset harian.

Kendati demikian, menurutnya investor dapat memanfaatkan momentum koreksi untuk mengakumulasi pembelian saham-saham berkapitalisasi pasar besar serta berfundamental kuat.

Ia pun memprediksi IHSG bergerak di kisaran support 6.852 dan resisten 6.988. Saham-saham pilihannya, meliputi: EXCL, PWON, AALI, SMGR, HMSP, ITMG, TLKM, dan BBCA.

Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyebut IHSG berpotensi rebound karena telah ditutup di atas garis SMA-20. Tapi, IHSG berpotensi bergerak menuju 6.807 jika menembus ke bawah 6.858.

Level support IHSG berada di 6.858, 6.807, dan 6.760. Sementara resistennya di level 6.969, 7.000, dan 7.064. Saham-saham yang Ivan pilih hari ini, terdiri dari: BMRI, HRUM, EMTK, BBCA, ITMG, dan ADRO.

Sentimen selama sepekan bagi IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Adapun, kemarin IHSG ditutup terkoreksi 0,01 persen ke level 6.894. Indo Premier Sekuritas menyebut, pelemahan terjadi karena koreksi Wall Street akibat kecemasan investor akan kebijakan suku bunga acuan The Fed, yang digadang-gadang lebih tinggi dari perkiraan.

Meski begitu, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Mino optimistis pekan ini pasar akan lanjut menguat berkat sejumlah sentimen domestik dan internasional. Dari dalam negeri, rilis data laporan keuangan emiten dan neraca transaksi berjalan akan menopang laju IHSG.

Sejumlah emiten besar yang akan mengumumkan kinerja tahunan 2022-nya dalam waktu dekat, antara lain: XL Axiata, Indo Tambangraya Megah, Merdeka Copper Gold, Astra International, dan United Tractors. 

“Dari laporan keuangan ini, triknya: cari saham-saham yang sebelum laporan keuangan trennya berubah atau sedang naik. Setelah rilis laporan keuangan, tren itu berlanjut, yang berarti investor welcome dengan laporan keuangannya,” kata Mino.

Data neraca transaksi berjalan yang masih surplus pun menjadi sentimen positif tersendiri, walau belum mampu mendukung IHSG hingga menguat pada perdagangan Senin (20/2).

“Ini masih sangat positif. Kalau rupiah menguat tentu akan menguntungkan emiten-emiten di sektor yang bahan bakunya masih impor atau sektor-sektor yang utangnya banyak pada dolar AS,” ujarnya.

Dari pasar internasional, sentimen yang mempengaruhi laju IHSG, di antaranya: FOMC Minutes, pidato dari sejumlah pejabat The Fed, klaim pengangguran, data pendapatan dan belanja personal, data personal consumer expenditure (PCE), dan harga komoditas.

Dengan sentimen-sentimen itu, Mino memilih saham-saham berikut selama pekan ini: ERAA, ACES, MAPI, GOTO, EMTK, SCMA, ISAT, EXCL, SIDO, BRIS, AALI, ICBP, MDKA, JSMR, MTEL, TBIG, MIKA, BRPT, dan MYOR.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya