Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan akan melanjutkan fase konsolidasi pada Jumat (1/3), setelah ditutup melemah 0,17 persen pada level 7.316,11.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memprediksi fase konsolidasi dengan pivot di 7.300. IHSG pun diproyeksi melaju pada kisaran support dan resisten antara 7.250 dan 7.350.
"Secara teknikal, indikasi konsolidasi ditujukan oleh penyempitan negative slope MACD pascapembentukan golden cross di Stochastic RSI pada area oversold," jelas Valdy dalam riset harian.
Sentimen IHSG hari ini akan didominasi oleh faktor eksternal. Pasar akan merespons data inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Jerman, serta data tingkat pengangguran di Jerman.
PCE Price Index diprediksi melambat ke 2,4 persen (YoY) pada Desember 2023. Sementara itu, inflasi Jerman diproyeksi melambat menjadi 2,6 persen (YoY) pada Februari 2024, dari sebelumnya 2,9 persen (YoY).
Selain eksternal, ada pula sentimen dari dalam negeri, yakni realisasi indeks manufaktur Indonesia dan inflasi pada Februari 2024.
"Indeks manufaktur diyakini masih berada di level ekspansif, sementara inflasi diperkirakan masih berada di kisaran 2,5 persen (YoY)," kata Valdy lagi.
Dengan sentimen-sentimen itu, saham-saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, terdiri dari: ESSA, ELSA, EMTK, MEDC, ARTO, dan LSIP.
Di sisi lain, dari segi teknikal, Analisis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova ,memperkirakan IHSG menguat pada kisaran support 7.280 dan resisten di 7.360.
Saham-saham yang ia soroti hari ini, terdiri dari: ADRO, AMRT, ARTO, GOTO, dan ICBP.
Menurut Ivan, IHSG membentuk candle hammer pada Kamis (29/2) dan masih berpotensi untuk tetap berada dalam tren positif menuju resisten fraktal di 7.403. Akan tetapi, jika ada penembusan ke bawah support minor 7.265, maka dapat memicu pelemahan menuju 7.234.
Level support IHSG berada pada 7.234, 7.200, 7.099, dan 7.021.
Sementara itu, level resistennya 7.403, 7.503, dan 7.606. Berdasarkan indikator MACD berada dalam kondisi netral.
Kemarin, IHSG mencatatkan volume transaksi sebanyak 27,9 miliar saham dengan nilai transaksi Rp15,6 triliun dan frekuensi transaksi 1,46 juta kali.