Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (14/3) diperkirakan menguat terbatas. IHSG masih berisiko terkoreksi yang dipicu sentimen global, seperti kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) hingg dampak perang Rusia - Ukraina.
Pada perdagangan Jumat (11/03), IHSG ditutup melemah sebesar -0,02 persen ke level 6.922.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, meningkatnya prospek alliran investasi ke pasar modal negara berkembang dengan fondasi ekonomi yang relatif baik, seperti Indonesia menjadi salah satu penopang penguatan IHSG. Menurutnya, Indonesia masih memiliki sovereign rating, kurs rupiah, dan yield yang cenderung terjaga.
Meski begitu, ada beberapa risiko yang masih mengintai perekonomian nasional. “Risiko berupa kenaikan harga barang dan jasa sebagai importir minyak mentah. Apalagi, kebijakan kenaikan PPN 11 persen tetap akan diberlakukan mulai 1 April 2022. Hal tersebut berpotensi semakin menekan daya beli masyarakat,” jelas Nico dalam risetnya, Senin (14/3).
Alhasil, IHSG hari ini menurutnya akan bergerak di rentang 6.878–6.965 dengan rekomendasi saham pilihan seperti EMTK, PTPP, dan UNTR.
Sentimen global : suku bunga The Fed dan Perang Rusia
Agenda The Fed dalam waktu dekat menjadi sorotan utama; terlebih Ketua The Fed, Jerome Powell sudah memberi sinyal akan mengambil pendekatan lebih agresif. Langkah tersebut merupakan salah satu cara mengantisipasi kenaikan inflasi AS akibat perang Rusia dan Ukraina.
“Sejauh ini, pertemuan The Fed pada Maret ini telah memberikan gambaran bahwa kenaikan tingkat suku bunga 25 bps sudah hampir pasti,” kata Nico dan tim. Jika peningkatan suku bunga benar terjadi, maka itu akan menjadi kenaikan pertama sejak 2019 lalu.
Menurutnya, yang menjadi pertanyaan kini, seberapa cepat The Fed akan mengerek tingkat suku bunga 2022 dan berapa tingkat kenaikan pastinya? Sejauh ini, target kenaikan suku bunga The Fed mencapai 2,15 persen, sementara pasar berspekulasi kenaikan suku bunga bisa mencapai persen.
Analisis teknikal pergerakkan IHSG
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memproyeksi IHSG akan melemah berdasarkan analisis teknikal. Menurutnya, pergerakan indeks masih ada dalam tren konsolidasi jangka pendek dengan rentang penguatan terbatas.
Ia menambahkan, “Pergerakan akan cenderung melemah diakibatkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih buruk dari ekspektasi.”
Lebih lanjut, para investor juga masih akan mencermati dampak lebih buruk dari perang di Ukraina. Sementara sentimen data ekonomi pada pekan ini masih minim.
Dennies memprediksi IHSG hari ini akan melaju di rentang support 6.876 - 6.830 dengan level resisten di 6.945 - 6.968. Rekomendasi saham pilihan di antaranya PTPP, CTRA, BBCA, MNCN, ADHI, WIKA, BJBR, WOOD, dan KLBF.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga melihat IHSG hari ini masih dibayangi risiko koreksi dan menguji support terdekat, di level 6.814; karena tengah berkonsolidasi di bawah resisten minor, 6.937.
Menurutnya, IHSG akan menguji kembali resisten penting di 6.997 hanya jika dapat ditutup di atas 6.937. “Level support IHSG berada di 6814, 6760 hingga 6704, dengan level resistennya di 6937, 6997 dan 7030. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” paparnya kepada Fortune Indonesia.
Saham rekomendasi yang bisa dipantau hari ini yakni ADRO, BBNI, BBRI, BRPT, dan CPIN.