IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Didukung 3 Sentimen Ini

Namun, risiko koreksi masih bayangi IHSG hari ini.

IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Didukung 3 Sentimen Ini
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas, Rabu (13/4) pagi, melanjutkan kenaikan 0,15 persen kemarin sore di level 7.214,78. Aliran modal asing yang masuk signifikan ke pasar modal jadi katalis laju IHSG hari ini, ditambah dengan rilis kinerja dan pembagian dividen dari para emiten. 

“Hal itu masih akan jadi salah satu faktor menarik bagi investor, untuk terus mengucurkan dana ke pasar modal Indonesia,” kata Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya. 

Dengan begitu, IHSG akan menguat terbatas di rentang 7.165–7.357. Sejumlah saham yang ia rekomendasikan di antrranya saham telekomunikasi seperti TLKM, TBIG, JSMR, BBCA, CTRA, AALI, ASII, dan INDF.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova juga melihat IHSG masih berada di tren kenaikan yang kuat karena berhasil alami rebound dari Fibonacci Retracement 38,2 persen dari wave (iii) dan mempertahankan posisi di atas garis MA-10.

IHSG hari ini berpotensi menguji kembali resisten terdekat di kisaran 7.250. Adapun level resisten selanjutnya ada di 7.356 dan 7.381. Sementara level support di level 7.150, 7.090, dan 7.040.

Saham perbankan dan industri seperti BBCA, INKP, TINS, TKIM, dan TOWR masuk dalam daftar saham pilihannya hari ini.

Pemulihan industri pariwisata jadi sinyal baik

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Membaiknya kasus Covid-19 belakangan ini membawa sentimen bawa snetimen positif bagi IHSG. Efek dominonya pun terasa ke berbagai industri, termasuk pariwisata.

Kebijakan baru di industri diharap bisa memantik kembali keinginan masyarakat untuk bepergian. Misalnya, dihapusnya kewajiban tes PCR jika masyarakat yang sudah vaksin ingin naik pesawat atau ketentuan Visa on Arrival (VoA) yang menjangkau 43 negara (9 di antaranya ada di ASEAN).

“Kebijakan perluasan jangkauan VoA berpotensi bisa kembali menarik wisatawan mancanegara untuk membantu pemulihan industri pariwisata yang juga dapat berdampak positif terhadap penerimaan negara dan mempercepat laju pemulihan dalam negeri,” jelas Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Investindo, Maxilianus Nico Demus dalam risetnya pagi ini.

Dus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan 1,8–3,6 juta wisatawan mancanegara dengan devisa dari pariwisata 2022 di kisaran Rp6,74–Rp24,40 triliun.

Nico memproyeksikan IHSG menguat terbatas di rentang 7.180–7.265. Akan tetapi, IHSG masih berisiko terrkoreksi karena inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) yang menembus 8,5 persen.

Peluang koreksi IHSG

Ilustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Karena tingginya inflasi tahunan AS, para investor juga akan cenderung wait and see terhadap perkembangan kebijakan ekonomi The Fed.

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, risiko tersebut berpotensi menahan laju indeks sehingga rentan terkoreksi. 

Alhasil, Dennies memprediksi IHSG hari ini melemah dan melaju di rentang support 7.146 dan 7.089 serta resisten di 7.307 dan 7.411. Saham-saham yang ia pantau, yakni: MNCN, INDY, MPPA, PWON, BBCA, TLKM, LSIP, RALS, MAPI, ACES, dan TBIG.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

OJK Digeledah KPK, Juru Bicara Buka Suara
Daftar Saham Lo Kheng Hong, Sektor Keuangan hingga Energi!
Siapa Pemilik Sritex? Ini Profil dan Perusahaannya
Kinerja Smartfren Memburuk, Bosnya Ungkap Persaingan yang Makin Berat
Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T
Sritex Siap Ajukan Peninjauan Kembali (PK), Belum Menyerah