IHSG Akhirnya Cetak Rekor ke Level 7.000!

Penguatan IHSG hari ini disokong sektor energi.

IHSG Akhirnya Cetak Rekor ke Level 7.000!
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (22/3) di level 7.000,82 setelah menguat 0,66 persen. Akhirnya, IHSG mencetak all time high atau rekor tertinggi sepanjang masa.

Melansir riset Indo Premier, total transaksi di pasar modal Indonesia hari ini mencapai Rp13,28 triliun; dengan volume perdagangan 227,68 juta lot saham. Para investor asing melakukan pembelian bersih sejumlah Rp722,32 miliar.

Di penghujung perdagangan hari ini, total ada 303 saham mengalami kenaikan, 205 tergelincir, sedangkan 175 sisanya cenderung stagnan. Lebih lanjut, 9 dari 11 indeks sektoral pun menghijau, dengan sektor bahan baku sebagai pemimpin (+1,62 persen).

Menurut Analis Riset Artha Sekuritas, Dennies Christoper, capaian itu diraih berkat respons investor terhadap sinyal perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. “Selain itu, kenaikan harga minyak mentah pun mendongkrak saham-saham di sektor energi,” ujarnya dalam riset di sore hari.

Misalnya, ADRO yang menguat 2,94 persen dan HRUM yang naik 3,67 persen sepanjang perdagangan hari ini. Kedua saham itu juga termasuk top gainers di Indeks LQ45 bersama BUKA, ANTM, INCO, TINS, dan MDKA. Sementara saham teraktif hari ini, yakni: ADMR, ATAP, ASRI, AMRT, BULL, BWPT, dan EMTK.

Kondisi bursa Asia

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Bursa Asia pun menguat pada Selasa sore, berkat sektor perbankan, energi, dan pertambangan. Para investor akan bersiap menghadapi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang agresif—6 kali pada 2022—serta perang yang mendisrupsi pasokan minyak.

Selain itu, mereka juga akan meninjau reaksi pasar terhadap komentar Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, yang bakal menindak inflasi dengan langkah tegas.

“Khususnya, jika kami menyimpulkan (keadaan) pantas untuk bergerak lebih agresif dengan meningkatkan suku bunga lebih dari 25 bps pada pertemuan (selanjutnya), kami akan melakukannya,” katanya, kurang dari sepekan setelah kenaikan pertama dalam tiga tahun.

Analis di National Australia Bank, Ray Attrill menyebut, “Fed Funds berjangka AS sekarang naik 42 bps untuk Mei naik dari posisi 3,5 bps pada Jumat, jadi menggoda untuk naik 50 poin.”

Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau naik 2,73 persen, memimpin pasar Asia. Itu berkat kenaikan saham Alibaba sebesar 11 persen. Di sisi lain, saham China Eastern Airlines di sana amblas 3,64 persen akibat jatuhnya Boeing 737 di Cina selatan kemarin.

Nikkei 225 di Jepang juga melonjak 1,48 persen di level 27.224. Sementara indeks Topix meningkat 1,28 persen jadi 1.933.

Di Cina, pasar saham ditutup bervariasi. Mulai dari Indeks Shanghai yang naik tipis (0,19 persen) jadi 3.259, sedangkan Indeks Shenzhen justru terpeleset sedikit (0,49 persen) ke 12.318.

Di Korea Selatan, Indeks Kospi juga menguat tipis 0,89 persen ke 2.710. Australia juga melihat kenaikan Indeks S&P/ASX 200 sebesar 0,86 persen, menyentuh level 7.341. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik luar Jepang pun menguat 0,86 persen.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya