Indonesia Impact Alliance Rilis, Mau Himpun US$10 Juta di Awal

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah, Ford Foundation, Instellar, d

Indonesia Impact Alliance Rilis, Mau Himpun US$10 Juta di Awal
Peluncuran Indonesia Impact Alliance di Alila SCBD, Jakarta. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah, Ford Foundation, Instellar, dan United Nations Development Programme (UNDP) resmi meluncurkan Indonesia Impact Alliance (IIA), Rabu (10/5), sebagai upaya mengembangkan ekosistem investasi berdampak di Indonesia. Berapa target pendanaannya setelah peluncuran?

“Rencananya kami akan mencoba mengumpulkan sekitar US$10 juta dolar dulu di awal,” kata CEO Ketua Indonesia Impact Alliance sekaligus CEO Instellar, Romy Cahyadi kepada Fortune Indonesia di SCBD.

Selain itu, IIA juga menargetkan peningkatan jumlah investor Indonesia dan asing, serta komunitas diaspora Indonesia. Menurut Romy, IIA sudah berdiskusi dengan sejumlah pihak dari dalam dan luar negeri. 

Nantinya, investasi berdampak IIA akan menyasar UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), termasuk perusahaan rintisan early stages berdampak besar dari berbagai sektor. Sebut saja seperti pertanian, kesehatan, pendidikan, dan keadilan gender.

“Secara global kami melihat dinamika investasi berdampak terus berkembang sebagai pendekatan yang paling berpengaruh dan solusi terukur bagi penyelesaian permasalahan di masyarakat. Selain itu, pendekatan ini berhasil mendatangkan keuntungan finansial yang positif. Untuk itu, IIA akan menjadi sarana untuk membuka peluang yang signifikan di Indonesia,” kata Presiden Ford Foundation, Darren Walker.

Mendorong pertumbuhan investasi berdampak guna mendukung pembangunan berkelanjutan

Adapun, menurut laporan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) pada 2021, investasi berdampak di Indonesia satu dekade terakhir mulai bertumbuh, tapi masih lebih rendah dari mainstream investor.

Data pada 2020 menyebut, ada 66 investor berdampak dan 187 investor konvensional. Sementara nilainya mencapai US$267 juta di Indonesia.

Investasi berdampak sendiri dapat menjadi salah satu bentuk dari pembiayaan inovatif yang pemerintah butuhkan untuk meraih target pembangunan berkelanjutan. Di sisi lain, menurut Kementerian PPN/Bappenas, ada kesenjangan pembiayaan senilai Rp14.000 triliun dalam upaya pembangunan berkelanjutan sampai 2030 setelah pagebluk melanda.

“Pak Jokowi ketik diberi tahu bahwa Covid-19 membuat off track beberapa target pembangunan, ia bilang ‘saya tak mau target pembangunan berkelanjutan diubah’,” ujarnya.

Untuk itu, Bappenas menciptakan inovasi pembiayaan. Selain dengan IIA, Bappenas juga  menggandeng UNDP dan merilis Integrated National Financial Framework (INFF). 

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Daftar 10 Saham Sektor Kesehatan di BEI dan Kinerjanya, Cek!
Tarif LRT, MRT & TransJakarta Gratis saat Malam Tahun Baru
Daftar Biaya Ganti Kartu Debit BCA Terbaru, Naik Mulai 2025
Apa itu Overbought dan Oversold dalam Saham? Ini Definisinya
Kurs Rupiah ke Dolar Hari Ini 27 Desember 2024: Melemah 40 Poin
6 Kriteria UMKM Terbaru Menurut Peraturan, Wajib Diketahui