Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT), bersiap membayar pokok surat utang dengan total nilai triliunan. Adapun dana terdiri dari dua jenis instrumen.
Mengutip keterbukaan informasi, manajemen mengatakan ISAT akan melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri B, yakni senilai Rp60 miliar. Yang kedua, perseroan juga akan membayar Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri B sebesar Rp1,3 triliun.
Transaksi akan berlangsung pada 23 Juli 2022 menggunakan fasilitas kredit bank yang belum dipakai. “Per 31 Desember 2021, perseroan memiliki fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan sebesar Rp5,7 triliun,” tulis Corporate Secretary ISAT, Billy Nikolas Simanjuntak, dikutip Jumat (22/4).
Transaksi tersebut tak akan berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan, dan keberlangsungan perseroan.
Status utang obligasi ISAT
Selain yang sudah diumumkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), ISAT juga tengah mengeksplor jalan guna melunasi utang obligasinya, menurut Director and Chief Financial Officer Indosat, Nicky Lee Chi Hung.
“Kami bakal melihat segala opsi yang dimiliki dengan memastikan keputusan kami merupakan yang terbaik bagi para investor,” ujarnya.
Sampai akhir 2021, perusahan masih mencatatkan liabilitas jangka pendek berbentuk sukuk yang setara Rp432,8 miliar. Ditambah dengan utang obligasi Rp4,51 triliun.
Pada perdagangan Jumat, saham ISAT bergerak fluktuatif sebelum ditutup seperti harga awal di pagi ini, yakni 7.025. Dalam sepekan terakhir, sahamnya sudah menguat 33,18 persen.