Jakarta, FORTUNE - Startup proptech yang merupakan induk Rumah.com, yakni PropertyGuru Pte., dikabarkan bakal melantai di Bursa New York, Jumat (18/3) setelah mendapat restu dari pemegang saham.
Mengutip The Strait Times, Rabu (16/3), perseroan melakukan aksi korporasi itu setelah proses penggabungan dengan perusahaan SPAC (special purpose acquisition company), Bridgetown 2, rampung. Sebagai informasi, perusahaan cangkang atau SPAC bertujuan menghimpun modal dari investor institusional dan ritel lewat IPO.
Proses merger PropertyGuru dan Bridgetown 2 ini diperkirakan bakal mendongkrak valuasi perseroan hingga mencapai US$1,78 miliar.
Entitas hasil merger itu didukung oleh taipan Richard Li dan Peter Thiel. Sebelumnya, PropertyGuru juga telah mendapat kucuran dana dari Emtek Group pada putaran pendanaan seri D.
Tentang PropertyGuru dan kinerja keuangannya
PropertyGuru, induk usaha Rumah.com, menawarkan layanan real estate di negara-negara Asia Tenggara; mencatatkan pertumbuhan di Singapura, Vietnam, dan Malaysia sepanjang 2021.
Pendapatan perusahaan pada tahun lalu mencapai US$100,7 juta, naik 22,7 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya US$82,1 juta. Capaian itu juga melampaui proyeksi pendapatan tahunan 2021, yang berkisar US$97,5 juta.
Di salah satu pasarnya, yakni Singapura, PropertyGuru meningkatkan harga langganan agen rata-rata 15 persen per November 2021. CEO PropertyGuru, Hari Krishnan mengatakan, “Keputusan itu berkaitan dengan kenaikan harga properti, kepercayaan agen dan konsumen yang solid, dan posisi pasar PropertyGuru yang kuat.”
Pada 2022 ini, startup memperkirakan pertumbuhan pendapatan 44 persen (yoy) menjadi US$145,1 juta dan disertai dengan target EBITDA positif.
Lonjakan penarikan saham PropertyGuru
Berdasarkan laporan terbaru Tech in Asia, Rabu (16/3), hampir 59 persen investor Bridgetown 2 menebus saham mereka sebelum merestui merger bisnis antara pihaknya dan perusahaan SPAC itu.
Proses penarikan saham di perusahaan cangkang memungkinkan investor menebus saham mereka dengan harga IPO, sehingga berisiko mengurangi modal operasional eperusahaan. Tingkat penebusan tinggi dalam Bridgetown 2 ini mengindikasikan kepercayaan rendah terhadap merger.
Belum lagi, lonjakan penarikan saham PropertyGuru terjadi ketika minat investor terhadap SPAC melemah, dengan tingkat penebusan rata-rata mencapai 52,4 persen pada kuartal ketiga 2021, meningkat 21,9 persen (qoq).
Padahal, melalui IPO lusa, PropertyGuru berharap meraih EBITDA positif pada tahun ini. Portofolio Emtek itu membidik pendapatan senilai US$106,3 juta, didukung oleh pertumbuhan di semua pasar Asia Tenggaranya.