Jakarta, FORTUNE - Penutupan kode broker di pasar modal Indonesia resmi berjalan, Senin (6/12). Apakah penerapan kebijakan terbaru itu berpengaruh pada aktivitas di pasar modal hari ini?
Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W. Widodo, perdagangan di bursa masih beroperasi tanpa kendala. Baik dari segi keaktifan, transaksi, maupun volume.
“Setidaknya hingga siang ini berjalan dengan lancar—kami lihat dari segi transaksi ataupun keaktifan para pemodal tetap berjalan dengan baik,” ujarnya melalui sesi konferensi pers virtual pada awal pekan ini.
Bersama dengan penutupan informasi kode broker, hari ini ada empat perusahaan yang resmi tercatat di BEI, yakni PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS).
Nah, pada awal sesi perdagangan, tiga dari empat perusahaan itu mencatatkan penurunan harga saham. Apakah itu pengaruh dari implementasi kebijakan baru BEI hari ini?
Aktivitas Bursa Tetap Lancar
Menjawab pertanyaan itu, Laksono mengatakan, “apakah ada hubungannya dengan penutupan kode broker? Itu kita enggak tahu ya, (sebab) itu perilaku investor yang mungkin agak sulit ditebak gitu ya.”
Sebagai informasi, hingga siang tadi bursa mencatat sekitar Rp7 triliun transaksi dengan frekuensi hampir 800 ribu. Menurut Laksono, itu masih dalam batas wajar pasar modal.
“Jadi kami tak terlalu melihat ini (saham IPO drop) sebagai dampak penutupan kode broker ya,” imbuhnya.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi pun mengamini. Dia juga berharap aktivitas kebursaan akan tetap berjalan normal di tengah-tengah implementasi aturan baru dan ramainya IPO pada awal Desember ini.
“Tadi setengah sesi itu rasanya melebihi separuh dari rata-rata harian kami (frekuensinya). Kemudian untuk nilai transaksi juga demikian,” kata Hasan dalam acara yang sama.
Fitur Terbaru di Sistem Perdagangan Bursa
Selain menutup informasi kode broker, BEI juga menyematkan informasi IEP (Indivative Equlibrium Price), IEV (Indicative Equilibrium Volume), serta implementasi Random Closing di sesi penutupan pasar modal. Apa tujuannya?
- Mengoptimalisasi pembentukan harga pembukaan dan penutupan yang lebih wajar sesuai kondisi pasar.
- Menekan angka manipulasi pergerarakan harga saham yang tajam di sesi pembukaan dan penutupan.
- Menyempurnakan transparansi pembentukan harga pembukaan dan penutupan kepada pelaku pasar.
- Meningkatkan likuiditas transaksi.
“Jadi investor tidak blind 100 persen, (IEP dan IEV) fungsinya seperti kisi-kisi soal sebelum ujian saat sekolah,” kata Laksono.
Tidak hanya itu, BEI juga menambah fitur Market Order dan perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi. Yang pertama berpotensi mendorong likuiditas pasar, sedangkan fitur kedua dapat menjadi wadah masukan dan kebutuhan para pelaku saham.
Menurut Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy, seluruh broker sudah menerapkan fitur-fitur terbaru yang bursa terapkan hari ini. Mereka pun akan menampilkannya kepada para investor.