Jakarta, FORTUNE - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mengumumkan jadwal pembagian dividen tunai jumbo untuk tahun buku 2022. Pembayaran akan berlangsung pada 14 Juli 2023.
Adapun, berikut ini jadwal lengkap pembagian dividen Bukit Asam atau PTBA:
- Tanggal efektif: 15 Juni 2023.
- Tanggal cumulative dividen (cum dividen) di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 Juni 2023
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 Juni 2023.
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 27 Juni 2023.
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 28 Juni 2023.
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 27 Juni 2023 pukul 16.00 WIB.
- Tanggal pembayaran: 14 Juli 2023.
Dividen yang dibagikan berjumlah Rp12,56 triliun atau 100 persen dari total laba bersih tahun lalu. Dengan nilai dividen Rp1.094,05 per lembar saham. Data keuangan yang mendasari putusan itu, yakni: laba bersih tahun 2022 senilai Rp12,56 triliun, saldo laba ditahan yang tak dibatasi penggunaannya sebesar Rp13,73 triliun, dan total ekuitas Rp28,91 triliun per akhir 2022.
Rencana ekspansi dan target 2023
Kendati 100 persen laba tahun 2022 diperuntukkan sebagai dividen, perseroan mengaku arus kasnya masih cukup untuk menyokong ekspansi. Itu termasuk upaya hilirisasi, seperti melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Hydrogene De France (HDF) asal Prancis.
Perusahaan juga akan menjajaki pengembangan proyek angkutan batu bara dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Untuk ekspansi PLTS, perseroan telah bermitra dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam upaya pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Perseroan menganggarkan belanja modal Rp6,4 triliun tahun ini, meliputi belanja modal rutin dan pengembangan. Sekitar 20 persen sudah direalisasikan, menurut Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail.
Pada 2023, perseroan pun membidik untuk meningkatkan produksi batu bara sebesar 11 persen dari realisasi tahun 2022 (37,1 juta ton) menjadi 41 juta ton. Target angkutannya juga naik 11 persen menjadi 32 juta ton, dari 28,8 juta ton realisasi angkutan tahun lalu.
Sementara itu, dari segi penjualan, perseroan membidik pertumbuhan 30 persen dari realisasi tahun 2022 (31,7 juta ton) menjadi 41,2 juta ton.