Integra Indocabinet Masuk Bisnis Properti, Gandeng Grup CTRA

Perseroan akan membangun kawasan perumahan.

Integra Indocabinet Masuk Bisnis Properti, Gandeng Grup CTRA
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). (Dok. WOOD)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berkolaborasi dengan anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA) untuk mengembangkan tanah di Sidoarjo menjadi area perumahan hijau dan modern.
  • Proyek tersebut akan mengisi kekosongan pasar kelas menengah, dengan estimasi 1.600 unit rumah pada lahan seluas 40 hektare.
  • Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan laba perseroan, tanpa mempengaruhi kegiatan operasional serta kelangsungan operasional perseroan.

Jakarta, FORTUNE - Emiten mebel PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menggandeng anak usaha PT Ciputra Development Tbk (CTRA) untuk mengembangkan tanah perseroan di Sidoarjo menjadi area perumahan.

Kerja sama itu dijalin dengan PT Ciputra Cipta Cemerlang, untuk tanah WOOD di Lingkar Timur Wedoro Klurak, Sidoarjo. "Proyek ini akan menjadi salah satu proyek perseroan bersama CTRA dengan konsep perumahan hijau dan modern yang strategis," kata Direktur Integra Indocabinet, Wang Sutrisno dalam keterbukaan informasi, Senin (9/12).

Sutrisno mengatakan, secara pasar, proyek itu akan mengisi kekosongan pasr kelas menengah yang mencari konsep perumahan modern dengan rentang harga sesuai segmen tersebut.

Ia menambahkan, "Dengan adanya pengembangan tersebut, perseroan akan mendapatkan potensi peningkatan pendapatan maupun laba perseroan ke depannya dari hasil penjualan perumahan tersebut." 

Total lahannya sendiri mencapai 40 hektare, yang mana 30 hektare merupakan milik induk dan 10 hektare anak usaha terafiliasi. Lahan itu diestimasikan dapat menjadi tempat dibangunnya 1.600 unit rumah.

Keputusan itu dilaksanakan berdasarkan pertimbangan lokasi lahan, yang tak memungkan untuk menjadi pusat produksi karena berkaitan dengan upah buruh di wilayah itu.

"Pertimbangannya melakukan utilisasi aset, khususnya yang dapat berkontribusi keuangan. Kami kerja sama dengan pihak ketiga di bidang tersebut. Sudah selesai studi kelayakan, potensinya baik," kata Sutrisno. "Kami berpikir mencoba mengoptimalisasi working capital yang dimiliki." 

Kolaborasi tersebut tak akan mempengaruhi kegiatan operasional serta kelangsungan operasional perseroan. 

Sebelum ini, Integra Indo Cabinet telah berniat ekspansi ke bisnis baru, yakni sektor konservasi hutan dan properti. Di bisnis konservasi hutan, perseroan bertujuan menghasilkan karbon, yang diproyeksikan menyumbang terhadap pendapatan Integra Indo Cabinet sekitar 5 persen sampai dengan 7 persen.

"Dengan bisnis karbon berangsur-angsur bertahap naik, dalam waktu 10 tahun berkembang dapat berkontribusi sekitar 25 persen sampai dengan 50 persen," ujar Sutrisno pada paparan publik pada pertengahan tahun 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya