Jakarta, FORTUNE - Bagaimana pergerakan saham emiten-emiten afiliasi Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie, di tengah sengketa kepemimpinan Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia)?
Berdasarkan data IDX Mobile pada Selasa (17/9) sore, salah satu emiten besar Arsjad Rasjid adalah PT Indika Energy Tbk (INDY), terpantau stagnan di harga Rp1.495.
Itu setelah INDY bergerak di zona merah sejak pembukaan perdagangan dan ditutup melemah 1,67 persen ke Rp1.470 pada akhir sesi I. Volume transaksinya berjumlah 10,0 juta saham, dengan nilai transaksi Rp14,8 miliar, dan frekuensi transaksi 2.410 kali.
Padahal, dalam seminggu dan sebulan terakhir, saham INDY telah menguat masing-masing 3,10 persen dan 1,70 persen. Bahkan, dalam tiga bulan belakangan ini, harga INDY telah melejit 28,88 persen.
INDY sendiri merupakan perusahaan energi yang dinakhodai oleh Arjad Rasjid, yang mana ia memiliki 1,2 juta saham INDY (0,023 persen).
Selain INDY, Arsjad juga memegang saham emiten PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), yakni sejumlah 2,32 miliar (23 persen). Arsjad pun menjabat sebagai Komisaris PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Harga RAJA naik 0,42 persen ke Rp1.205, dengan pergerakan yang betah di zona hijau sepanjang hari. Lebih lanjut, saham PSKT, yang sedang berada di Papan Pemantauan Khusus atau bernotasi X, menguat 8,70 persen hingga Selasa sore.
Gerak saham emiten Anindya Bakrie
Bagaimana dengan arah saham dari emiten afiliasi Anindya Bakrie? Yang pertama, mari intip laju saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), yang terpantau melonjak 7,14 persen ke harga Rp135, dengan rata-rata harga Rp133,18 hari ini. Di VKTR, Anindya merupakan Komisaris Utama.
Selama sepekan ini, harga VKTR telah meningkat 4,65 persen. Sementara dalam sebulan belakangan, VKTR terkoreksi 3,57 persen.
Emiten lain yang berkaitan dengan Anindya Bakrie adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR). Ia merupakan Direktur Utama di Bakrie and Brothers.
Pada Selasa sore jelang penutupan perdagangan, saham BNBR naik 2,38 persen ke harga Rp43. Selama seminggu terakhir ini, harga BNBR sudah melejit 7,50 persen. Sementara selama sebulan belakangan, penguatannya lebih tinggi lagi, yakni sebesar 59,26 persen.