Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan menguat pada Senin (3/2), setelah ditutup naik 0,50 persen di level 7.109,19.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG menghadapi resisten Fibonacci terdekat di level 7.216. Artinya, penembusan di atasnya akan membuka jalan untuk memperpanjang kenaikannya menuju resisten berikutnya di level 7.283.
"Namun demikian, IHSG akan melanjutkan koreksi sebelumnya menuju 7.015 jika tetap berada di bawah 7.216," kata Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG berada di 6.977, 6.931, dan 6.835. Sementara level resistennya di 7.216, 7.283, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.
Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara level 7.090 dan 7.170. Daftar saham pilihannya, meliputi: EXCL, GOTO, ISAT, MAPI, dan MBMA.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas atau Phintas memperkirakan IHSG hari ini melaju di rentang support 7.050, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Sejumlah sentimen akan mewarnai pergerakan IHSG.
Dari pasar global, indeks-indeks Wall Street melemah di Jumat (31/1). Pelemahan dipengaruhi oleh antisipasi terhadap penerapan kebijakan tarif baru kepada sejumlah mitra dagang Amerika Serikat (AS), khususnya Kanada, Mexico dan Tiongkok pada 1 Februari 2025. Terlepas dari faktor itu, pergerakan indeks-indeks Wall Street juga dipengaruhi oleh respon pasar terhadap lanjutan rilis laporan kinerja keuangan perusahaan di AS, termasuk Apple yang terkoreksi 0,7 persen merespon realisasi kinerja penjualan kurang memuaskan, tapi jasa perbaikan menunjukan kinerja memuaskan.
Dari dalam negeri, secara megejutkan, Foreign Direct Investment (FDI) membukukan pertumbuhan hingga 33,3 persen (YoY) di kuartal IV 2024, jauh lebih tinggi dari realisasi kuartal III 2024 di 18,60 persen (YoY).
Pasalnya, secara historis, realisasi investasi umumnya alami perlmabatan saat transisi kepemimpinan. "Realisasi tersebut mengindikasikan optimisme investor terhadap 100 hari Prabowo-Gibran dan memvalidasi kondisi positif indikator-indikator makro lain di Desember 2024," jelas tim riset Phintas.
Masih dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data indeks manufaktur dan inflasi di Januari 2025. Inflasi total diperkirakan naik ke 1,88 persen (YoY) di Januari 2025 dari 1,57 persen (YoY) di Desember 2024. Hal itu memperkuat keyakinan bahwa kondisi ekonomi yang lebih baik di Desember 2024 masih akan berlanjut sampai dengan kuartal I 2025.
IHSG berpotensi fluktuatif di awal pekan, sebelum berpotensi kembali ke minor bullish trend dengan resisten terdekat di 7.150 sampai 7.200 pada pekan ini. Saham-saham yang daat diperhatikan, yakni: ESSA, INKP, INDF, ELSA, SRTG, dan BTPS.